Foto: Ilustrasi net/Ist.
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Petani pepaya California Langensari meminta pendistribusian pupuk bersubsidi berjalan lancar secara rutin.
“Tolong kepada Distan untuk diperhatikan penyalurannya. Sebab, kenyataan sering terjadi kelangkaan,” ucap Sukijo, petani pepaya Kelurahan Muktisari saat acara fasilitasi Kadin Banjar di aula Kec. Langensari, Rabu, (11/02/2015).
Sukijo mengaku acapkali kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi dimana dirinya saat membutuhkan. “Kenapa jika kami membutuhkan pupuk selalu susah. Namun, jika tidak sedang membutuhkan, persediaan ada di penyalur,” tanyanya.
Muhibun (48), petani pepaya lainnya, meminta pihak Distan untuk menelusuri dari hilir hingga hulu, untuk mencari penyebabnya. “Hal ini jangan dibiarkan berlarut-larut. Dan kami juga mempertanyakan dimana pengecer pupuk bersubsidi untuk wilayah sini. Sebab, hingga kini kami tidak mengetahuinya, dan belum pernah membeli dari pengecer disini,” tanya Muhibun.
Ketidaktahuan pengecer resmi diwilayahnya, Muhibun hingga pernah mencari pupuk keluar daerah. “Saya mencari pupuk sampai ke Citamiang kecamatan Lakbok Ciamis, dan pernah ketahuan polisi, karena membeli pupuk dari luar daerah,” ungkapnya.
Pembelian pupuk bersubsidi hingga harus membeli keluar wilayah desa, diakui Ketua KTNA Desa Waringisari, Sudio. Menurutnya, sejumlah petani dari luar desa selalu membeli pupuk dari kios pengecer pupuk miliknya, lantaran kesulitan pupuk di desanya.
“Memang sesuai RDKK yang diterima. Namun, pasokan pupuk dari distributor kadang terlambat, dan saya pun tidak mengetahui penyebabnya. Padahal saat ini, pupuk sangat dibutuhkan petani,” jelasnya. (Nanang S/R1/HR-Online)