Kasman alias Baksil tengah mengambil madu dari sarang lebah Odeng diatas pohon yang tinggi menjulang. Foto: Askar/HR.

Parigi, (harapanrakyat.com),-
Mengais rezeki bisa dilakukan berbagai macam cara, tak pedul beresiko sampai menantang maut. Asal dilakukan dengan cara halal.
Seperti yang dilakukan Kasman alias Baksil, warga dusun Banjarsari, Desa Selasari, Kec. Parigi, Kabupaten Pangandaran, yang kesehariannya memburu madu lebah odeng.
Keahlian mengambil madu lebah odeng dipelajari Baksil sejak kecil dari orang tua dan tetangganya. Pekerjaan itu terpaksa ia geluti lantaran untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.
Dengan peralatan sederhana seperti, golok, kampak, kantong plastik besar, dan penutup muka dari kain kasa, menjadi alat perburuan utamanya. Untuk mengusir lebah, Baksil menggunakan bahan seadanya dilokasi perburuannya.
Biasanya, Baksil menggunakan mancung pohon kelapa sebagai bahan untuk mengusir lebah, dikarenakan bahan tersebut bila dibakar dapat mengeluarkan asap banyak dan tidak mudah padam.
“Sarang lebah odeng sering kali berada diatas pohon yang menjulang tinggi. Untuk mencapainya saya hanya menggunakan patok atau sigai (tangga dari bambu). Setelah sampai, pekerjaan harus dilakukan dengan cepat, setelah lebah terusir dari sarangnya. Bila tidak, lebah bakal menyerang,” jelasnya kepada HR online, Selasa, (10/02/2015).
Setelah lebah meninggalkan sarangnya, Baksil langsung memotong sarang lebah dimasukkan kedalam plastik besar atau bisa juga kedalam karung plastik.
Madu hasil buruannya, Baksil jual ke Bandar pengepul dengan harga per/botol Rp. 80.000,-. “Kalau telurnya sering saya bawa pulang, jadi panganan buat keluarga atau dijual ke tetangga yang membutuhkan,” ucapnya. (Askar/R1/HR-Online)