Ilustrasi HIV/AIDS. Foto: Ist/Net
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Penggunaan kondom sebagai salah satu pencegah penularan penyakit HIV-AIDS belum digunakan maksimal oleh masyarakat di Kota Banjar. Terutama bagi populasi berisiko tinggi seperti Laki-laki Suka Laki laki (LSL), Wanita Pekerja Sosial (WPS), Waria, Higt Rish Man (HRM) dan Pengguna jarum suntik (Penasun).
Hal itu dikatakan, relawan peduli HIV-AIDS Kota Banjar dari Yayasan Mata Hati, Iwan Hendra, saat berbincang dengan HR, Selasa (03/02/2015).
“Kami sebagai salah satu pihak yang menyalurkan kondom gratis di lapangan masih menemukan kendala, khususnya penyaluran kepada populasi beresiko tinggi tersebut,” katanya.
Permasalahan itu dapat terlihat dari data yang dimilikinya, yaitu pada semester 4 tahun 2014, target distribusi kondom untuk komunitas LSL 23.398 buah, WPS 636 buah, Waria 205 buah, HRM 5.899 buah, dan Penasun 213 buah. Namun, jumlah target tersebut tidak bisa tercapai 100 persen.
“Capain kami yang paling aktif diperoleh dari komunitas WPS. Mereka begitu sadar dalam melakukan aktivitasnya selalu membekali diri dengan kondom,” ujar Iwan.
Dengan masih adanya kendala tersebut, kini pihaknya harus lebih mengoptimalkan lagi dalam pendistribusian kondom, khususnya kepada masyarakat yang dikategorikan beresiko tinggi.
Namun, lanjut Iwan, bukan hanya masalah penyebaran kondom saja yang perlu diperhatikan dalam upaya penanggulangan HIV-AIDS, tapi bagaimana informasi penyakit tersebut dapat tersampaikan lebih maksimal kepada masyarakat.
“Jangan sampai yang terjadi adalah ketidaktahuan masyarakat terhadap penyakit tersebut, sehingga penularannya akan terus meningkat. Sekarang ini kasus HIV-AIDS di Banjar sudah banyak terjadi di kalangan ibu rumah tangga. Itu sebagai akibat ketidaktahuan masyarakat terhadap bagaimana cara penularannya,” ucap Iwan.
Selain itu, juga perlu adanya dorongan dari instansi terkait yang menjadi bagian keanggotaan di Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), agar lebih aktif lagi dalam upaya penanggulangan HIV-AIDS di Kota Banjar. (Nanks/Koran-HR)