Ilustrasi bangunan sekolah nyaris ambruk. Foto: Ist/Net
Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, melansir sedikitnya terdapat 48 bangunan kelas yang tersebar di sejumlah sekolah dasar di wilayah Padaherang nyaris ambruk.
Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Padaherang, Wawan, pekan lalu, mengatakan, paska ambruknya dua ruang kelas milik SDN 3 Panyutran, pihaknya langsung melakukan kordinasi dengan para kepala sekolah dan komite. Hal itu dilakukan untuk menginvetarisasi jumlah bangunan sekolah atau kelas yang mengalami kerusakan.
“Dari pertemuan itu diketahui, ada 48 bangunan kelas yang saat ini kondisinya rusak berat dan nyaris ambruk akibat lapuk dimakan usia. 13 bangunan kelas lainnya dalam kondisi rusak sedang. Khusus untuk yang rusak ringan, masih bisa didanai dari dana bantuan oprasional (BOS),” kata Wawan.
Selain itu, kata Wawan, pihaknya juga melibatkan unsur elemen lain pada pertemuan tersebut. Hasilnya, masing-masing sekolah diminta mengajukan permohonan bantuan kepada Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Pangandaran.
“Terdata, sedikitnya ada ajuan sebanyak 10 RKB (ruang kelas baru), dan 14 ruang perpustakaan,” katanya.
Sebelumnya, Bangunan kelas milik Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Panyutran, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, ambruk. Kuat dugaan ambruknya kelas tersebut ditengarai lantaran buruknya kualitas konstruksi bangunan.
Kepala SDN 3 Panyutran Supar, Jum`at (9/1/2015) membenarkan peristiwa tersebut. Gara-gara hal itu, jumlah ruangan kelas untuk kegiatan belajar siswa menjadi berkurang. Bahkan ada sebagian kelas terpaksa belajar di dalam satu ruangan, dan memisahkanya dengan cara disekat.
Supar mengaku sudah melaporkan peristiwa ambruknya bangunan kelas yang terjadi di sekolahnya tersebut kepada pihak Unit Pelaksana Teknis daerah (UPTD) Pendidikan Kecamatan Padaherang.
UPTD Pendidikan Kecamatan Padaherang, memang tidak menyangkal bangunan kelas di SDN 3 Panyutran mengalami kerusakan karena ambruk. Hanya saja, UPTD membantah ambruknya bangunan tersebut disebabkan karena kualitas konstruksi bangunan kelas saat dibangun pertama kali. Menurutnya, bangunan itu ambruk karena faktor usia dan lapuknya bangunan. (Ntang/Koran-HR)