Kepala BKBPP,Obang Subarman bersama Wakil Walikota Banjar, saat menghadiri penyerahan penghargaan yang diraih Koramil Langensari, Kec Langensari dan Kec,Pataruman Kota Banjar pada acara penutupan Bhakti TNI KB-KesTerpadu tingkat Prov.Jabar 2014, di halaman gedung sate Bandung, Senin (17/11/2014). Foto: Nanang S/HR.
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Sampai akhir Oktober 2014, Pemkot Banjar mampu melampaui target sasaran pemasangan alat kontrasepsi Keluarga Berencana (KB), yang ditetapkan melalui Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kota Banjar, yakni mencapai 4.890 akseptor atau sekitar 115 persen dari target.
Hal itu dikatakan Kepala BKBPP Kota Banjar, Obang Subarman, didamping Kabid. KB, Yuyu Tuniarsih, SE., saat ditemui HR di ruang kerjanya, Jumat (14/11/2014).
Torehan prestasi ini, kata Obang, berkat kinerja yang baik di Bidang KB. Terbukti, dalam beberapa tahun, Pemkot Banjar berhasil meraih sejumlah penghargaan, baik tingkat provinsi maupun nasional.
“Pada tahun 2014 ini, kita sudah meraih prestasi juara 1 PKBRS tingkat Provinsi Jabar, dan tingkat nasional juara 3. Malahan pada hari Senin tanggal 17 November 2014, kita menerima penghargaan KB Kes-Terpadu tingkat provinsi kategori Koramil, yakni Koramil Langensari,” ucapnya.
Obang berharap, tahun depan capaian akseptor KB di Kota Banjar terus meningkat. Untuk itu, pihaknya akan selalu bekerja dan terus mensosialisasikan tentang pentingnya berkeluarga berencana.
Kabid. KB BKBPP Kota Banjar, Yuyu Yuniarsih, menambahkan, capaian akseptor KB melampaui target menandakan tingkat partisipasi masyarakat Kota Banjar dalam program KB tergolong tinggi.
“Capaian sebesar 115 persen diperoleh dari Permintaan Pencapaian Masyarakat atau PPM menjadi peserta KB baru melalui beberapa mix kontrasepsi,” ujarnya.
Berdasarkan data PPM, tercatat mix kontrasepsi yang realisasinya melebihi target diantaranya Kondom, dari target 82 akseptor, pencapaiannya 179 akseptor. Implan, dari target 932 akseptor, pencapaiannya 1.101 akseptor. Suntik, dari target 442 akseptor, pencapaiannya 1.721 akseptor, dan Pil dari target 318 akseptor, pencapaiannya 487 akseptor.
Sedangkan, yang realisasinya belum mencapai target adalah IUD, dari target 1.924 akseptor, pencapaiannya baru 1.039 akseptor. Kemudian, MOW (Medis Operasi Wanita), dari target 258 akseptor, pencapaiannya 207 akseptor, dan MOP (Medis Operasi Pria), dari target 314 akseptor, pencapaiannya baru 156 akseptor.
Walaupun ada tiga mix kontrasepsi yang belum tercapai target, namun bila dihitung secara keseluruhan sudah tercapai, bahkan melebihi target. “Atas pencapaian target akseptor KB melalui Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang atau Non-MKJP yang sudah maksimal harus dipertahankan, yakni dengan cara melakukan pembinaan intensif kepada para akseptor KB aktif, sehingga angka akseptor drop out dapat ditekan,” harapnya.
Sementara disisa dua bulan dalam tahun 2014 ini, pihaknya akan mengejar pencapaian MKJP. Yuyu berharap adanya peningkatan pada pencapaian kualitas akseptor KB, dari Non-MKJP ke MKJP. Misalnya dari Suntik beralih ke IUD.
Untuk itu, pihaknya mengajak dan menghimbau kepada para Sub PPKBD, PLKB, kader, Babinsa, Babinkamtibmas, tokoh agama, tokoh masyarakat serta masyarakat supaya lebih meningkatkan lagi keterlibatan dalam mensukseskan pelaksanaan pelayanan KB sehingga dapat terpenuhi. Mengingat KB merupakan program prioritas pemerintah dalam meredam laju pertumbuhan penduduk, dengan menciptakan keluarga kecil sehat dan sejahtera.
“Kita pun tidak memungkiri, hasil pencapaian program KB di Kota Banjar berkat kinerja serta kerja keras dari para kader KB tersebut,” pungkas Yuyu. (Nanang S/Koran-HR)