Salah satu atap bangunan los di Pasar Bojongkantong, Kec. Langensari, tampak terlihat retak dan bocor. Photo : Nanang Supendi/HR.
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Sejumlah pedagang yang menempati los di Pasar Bojongkantong, Kel. Bojongkantong, Kec. Langensari, Kota Banjar, mengeluhkan bocornya bagian atap bangunan los milik mereka akibat tertimpa material dari pengerjaan pembangunan kios baru di pasar tersebut.
Letak bangunan los pedagang berada di belakang kios yang saat ini sedang direhab. Diduga, bocoranya atap sejumlah los akibat kurang berhati-hatinya pekerja bangunan rehab kios saat bekerja.
Seperti diketahui, proyek rehab kios yang masih berjalan itu merupakan program revitalisasi Pasar Bojongkantong tahap ke III tahun anggaran 2014, dengan sumber pendanaan dari Kementerian Perdagangan RI melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Banjar, dan dilaksanakan oleh pihak ketiga.
Salah seorang pedagang pakaian di Pasar Bojongkantong yang namanya enggan dikorankan, mengatakan, material berupa kayu dari pengerjaan kios baru itu jatuh dan menimpa bagian atap los yang ada di belakangnya.
“Kami menyayangkan, belum juga genap setahun bangunan los di pasar ini selesai dibangun dan ditempati, kini bagian atapnya sudah bocor. Kami menduga bocornya beberapa atap los akibat adanya pekerja bangunan rehab kios yang tidak hati-hati dalam bekerja,” keluh sumber HR yang enggan dikorankan namanya, Minggu (16/11/2014).
Para pedagang los mengaku sudah melaporkan masalah tersebut kepada pihak pelaksana proyek, dan mereka minta agar secepatnya diperbaiki. Namun, hingga sekarang belum juga direalisasikan.
“Kondisi seperti sekarang ini membuat kami tidak nyaman demikian saat berdagang, terlebih kalau turun hujan. Kami berharap agar pihak pengelola dan dinas terkait secepatnya memperbaiki kerusakan-kerusakan ini,” tutur pemilik los tersebut.
Sementara itu, salah seorang dari pihak pelaksana proyek, Agus Suryaman, ketika dikonfirmasi HR di lokasi proyek, membenarkan, bahwa kerusakan beberapa atap bangunan los pedagang akibat dari kelalaian pekerjaannya.
“Bocornya atap itu memang tertimpa kayu usuk akibat pekerja tidak hati-hati saat sedang melakukan pemasangan atap kios baru,” kata Agus.
Pihaknya juga tidak memungkiri adanya kecerobohan pekerja yang dibayar dengan sistem borongan. Meski begitu, Agus mengaku bahwa pihaknya pun berupaya melaksanakan pekerjaan tersebut sebaik mungkin.
“Minggu lalu kami menerima complain dari pedagang los dan telah disampaikan kepada pimpinan pelaksana proyek, sekaligus meminta diperbaiki. Namun, jawabannya nanti saja, saya akan menyampaikan kembali dan berjanji segera memperbaikinya,” kata Agus. (Nanks/Koran-HR)