Pemain PSGC Ciamis, Moris Power. Foto: Ist /Net
Sidoarjo, (harapanrakyat.com),-
Meski manajemen PSGC Ciamis sudah melakukan antisipasi dengan melakukan karantina terhadap pemainnya sebagai upaya untuk menangkal praktek penyuapan jelang laga semifinal Divisi Utama melawan Pusmania Borneo FC, namun tetap saja para mafia sepakbola masih bisa beraksi.
Dari pengakuan sejumlah pemain PSGC, tampak upaya penyuapan untuk meloloskan Borneo FC ke babak final dilakukan secara teroganisir oleh para mafia. Indikasi itu disimpulkan ketika pemain PSGC bisa bertemu dengan seorang mafia di sebuah mini market. Artinya, para mafia sudah mengamati dan membuntuti gerak gerak para pemain PSGC. (Baca juga: Mafia Sempat Tawarkan Suap Ratusan Juta Kepada Pemain PSGC Ciamis)
Seperti yang diungkapkan pemain asing PSGC Ciamis, Moris Power. Dia mengatakan, saat Sabtu (22/11/2014) malam, dirinya bersama Emile Linkers akan membeli makanan ke sebuah mini market di dekat hotel.
“Saat aku akan membeli keperluan pribadi, ada seseorang berbadan tinggi besar menghampiri kepada kami, seolah-olah dia sudah kenal dekat dan langsung berbincang akrab,” kata Moris yang sudah pasih berbahasa Indonesia ini, saat berbincang dengan HR, di hotel penginapan pemain PSGC di Sidoarjo, Senin (24/11/2014).
Dalam perbincangan itu, kata Moris, dirinya diajak berbicara panjang oleh orang tak dikenal itu. Pembicaraan yang dibahas, lanjut dia, mengarah pada pertandingan PSGC Vs Bornoe FC yang akan dijalaninya.
“Diakhir perbincangan, orang itu tiba-tiba menjanjikan akan memberikan ratusan juta rupiah, asalkan saya nanti tidak maksimal dan memberikan kemenangan kepada Borneo FC,” katanya. (Baca juga: Mafia yang akan Suap Pemain PSGC Ciamis Ternyata Mantan Pemain Sepakbola)
Namun, kata Moris, dirinya pada saat itu juga langsung menolak tawaran tersebut. Dia pun langsung meninggalkan mini market itu dan langsung bergegas kembali ke hotel. “ Terus terang saya kaget, kok bisa saya bertemu dengan orang seperti itu. Tanpa pikir panjang, saya langsung laporkan kejadian itu kepada pelatih kiper PSGC, Edi, “ terangnya.
Peristiwa yang sama pun dialami kiper PSGC, M. Irfan Dia mengatakan, kronologis upaya penyuapan yang dialaminya hampir sama seperti apa yang alami Morris Power.
“Malam minggu kemarin, saya bertemu dengan seseorang yang ciri postur tubuhnya persis seperti yang dikatakan Morris Power. Dia bertingkah seakan sudah kenal dekat dan itu terjadi di lobi hotel sesaat setelah membeli makanan di luar hotel,” katanya.
Irfan menambahkan, saat pertemuan itu, dirinya pun diiming-imingi uang senilai Rp. 100 juta dengan catatan bermain tidak maksimal dan memberikan kemenangan kepada Borneo FC. “Namun, saya menolak tawaran itu. Meski saya beberapa kali menolak, tetapi orang itu terus saja melobi. Saya pun melaporkan kejadian ini kepada tim pelatih,” katanya. (es/R2/HR-Online)
Berita Terkait
Gol Dianulir Wasit, Babak Pertama PSGC Ciamis kontra Borneo Masih 0-0
Balad Galuh Gelar Nonton Bareng Laga PSGC Ciamis vs Borneo FC
Babak Kedua 0-0, Laga PSGC Ciamis vs Borneo Berlanjut ke Perpanjangan Waktu