Banjar, (harapanrakyat.com),- Meski kemarau baru berlangsung sekitar kurang lebih dua bulan, namun warga di Lingkungan Parunglesang, RT.1, RW.10, Kel/Kec. Banjar, Kota Banjar, mengalami kesulitan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Lokasi lingkungan tersebut berdekatan dengan Sungai Citanduy, sehingga sumur resapan milik warga pun cepat surut dan akhirnya mengering. Mereka mengaku, untuk memenuhi kebutuhan mandi dan cuci terpaksa harus turun ke sungai.
“Memang sebagian warga di sini ada yang sudah memiliki air PDAM, tapi kebanyakannya masih mengandalkan sumur resapan. Jadi, ketika musim kemarau banyak warga yang kesulitan air bersih,” tutur Totong, salah seorang warga, kepada HR, Selasa (14/10/2014).
Warga setempat juga menyayangkan, di musim kemarau seperti sekarang ini, keberadaan MCK umum bantuan dari pemerintah tidak dapat digunakan akibat tidak ada sumber airnya.
“Kalau saja sumber airnya menggunakan sumur bor, tentu MCK umum ini akan dirasakan warga lebih bermanfaat, apalagi saat kemarau. Untuk itu kami berharap kepada pihak pemerintah supaya bisa memfasilitasi sumur bor di lingkungan kami,” harap Totong.
Pendapat serupa diungkapkan Oman, warga lainnya. Menurut dia, setiap tahunnya warga di wilayah RT.1, RW.10 itu selalu mengalami kesulitan air bersih. Fasilitas sumur bor sangat diperlukan guna mengantisipasi kesulitan air bersih saat kemarau.
“Kalau ada sumur bor, kami tidak harus repot-repot mandi dan mencuci baju ke Citanduy, apalagi di lingkungan kami sudah tersedia MCK umum, jadi warga pun bisa mandi di tempat yang mernah. Sayang kan, bangunan MCK yang bagus tapi tidak dapat dipakai,” ujarnya. (Eva L/Koran-HR)