Sejumlah remaja tampak sedang latihan musik di studio milik Edi, di bilangan Jl. Brigjen. M Isa. Dengan bermain musik, para remaja ini lebih memaknai masa remajanya dengan hal-hal yang positif. Photo: Hermanto/HR.
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Pergaulan remaja pada zaman sekarang memang telah melampaui batas yang sewajarnya, seperti pesta miras, seks bebas, hingga pergaulan bebas yang tidak diikuti oleh kaidah serta melawati norma-norma adat ketimuran. Tak sedikit diantara mereka banyak yang “layu sebelum berkembang” karena dengan pergaulannya lepas kontrol.
Namun, sebenarnya kelakuan negatif para remaja tersebut bisa diatasi dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif. Seperti olahraga, bermain musik, dan sejumlah aktivitas positif lainnya.
Seperti yang dilakukan para remaja Lingkungan Wargamulia, Kelurahan/Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar. Para kaum muda di lingkungan tersebut setiap Jum’at, Sabtu dan Minggu, sekitar pukul 15.30 WIB, berkumpul di studio musik di bilangan Jl. Brigjen. M Isa, untuk menyalurkan bakatnya dalam bermain musik.
Sebagian besar dari mereka memilih untuk membentuk sebuah grup band, hal ini menurut mereka hanya sekedar hobi atau mengisi kekosongan waktu luang bersama teman-temannya. Selain itu, juga sebagai bentuk menghindari dari hal-hal perbuatan negatif atau dari kenakalan remaja.
Musik yang mereka bawakan saat berlatih rata-rata berlairan musik rock. Namun, ada juga yang membawakan aliran pop, jazz, dan genre musik lainnya. Hal ini dikatakan Cepi Riansyah (17), warga Cikabuyutan, Kel. Hegarsari, Kec. Pataruman, yang saban Jum’at sore aktif berlatih musik di studio milik grup band Apache itu.
“Saya bersama teman-teman satu grup, seminggu sekali datang ke studio ini untuk berlatih musik. Tentu saja saya serius mendalami seni music, walaupun dengan cara otodidak, kata Cepi yang memegang basis di grup band Impulsif.
Hal sama juga dikatakan Sani Maulana (33), pemuda setempat yang tergabung dalam grup Band Apache. Sani menjadi vocalis di band tersebut mengaku ingin terus mengajak para remaja untuk berlatih musik.
Selain untuk menyalurkan bakat bermusik, juga untuk menghindari maraknya kenakalan remaja. Karena menurut Sani, dengan bermusik para remaja menjadi punya aktivitas yang positif.
“Dengan berlatih musik seminggu sekali, mereka bisa berekspresi lewat musik sehingga para remaja ini selalu beraktivitas positif,” kata Sani.
Edi Susanto (40), pemilik studio Santosa, menuturkan, dirinya mengajak para remaja bermain musik untuk mengembangkan bakat mereka dalam bermusik. Selain itu, studio miliknya yang sering dipakai latihan ini tidak dipungut biaya alias gratis.
“Kami tidak memungut biaya, dan berlatih musik di sini gratis. Saya juga melihat, motivasi belajar musik band di kalangan remaja Kota Banjar cukup tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya remaja yang membentuk grup band, dan tampil di event-event pertunjukan musik di Kota Banjar,” katanya.
Edi menambahkan, selain menghindari dari maraknya kenakalan remaja, ia pun berharap agar para remaja ini serius dalam belajar bermusik, agar dapat meningkatkan musikalitas dan prestasi mereka.
Untuk masyarakat dan pemerintah diharapkan memberi dukungan terhadap remaja dalam hal sarana dan prasarana, supaya mereka bisa memajukan potensi seni music dari Kota Banjar. (Hermanto/Koran-HR)