Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Tisno (36) warga Dusun Karangsari RT 10/RW 03 Desa Batulawang, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar Jawa Barat, menerima bogem mentah dari oknum petugas keamanan PTPN VIII Batulawang.
Tisno dipukul menggunakan sebuah kayu di bagian kepalanya oleh Ag petugas keamanan perkebunan. Tidak hanya itu, ban sepeda motornya pun diiris hingga harus didorong pulang ke rumahnya. Kejadian ini terjadi Rabu (1/10/2014) sore sekitar pukul 14.00 WIB.
Menurut keterangan korban, dirinya pada saat itu sedang mencari kayu bakar, didalam kebun karet. Kemudia dia melihat ada pohon yang sudah tumbang. Kemudian lantas dia memotongnya dengan menggunakan gergaji serta golok.
Dalam waktu yang bersamaan, datanglah petugas keamanan perkebunan yang sedang berpatroli yaitu Ag dan satu orang temannya. Kemudian Ag memarahi Tisno karena telah diduga mencuri kayu, dengan spontan Ag pada saat itu tidak bisa menahan emosinya hingga akhirnya Tisno pun dipukul satu kali menggunakan sebuah kayu kecil oleh Ag dibagian kepalanya.
“Petugas itu memukul kepala saya, tidak hanya itu ia pun mengiris ban motor saya dengan menggunakan golok,” ujar Tisno, kepada HR, Kamis (02/10/2014).
Kemudian Tisno pulang, dengan menahan rasa sakit di kepalanya. Tisno pun lalu diantar warga menuju ke RSUD kota Banjar untuk mendapat perawatan. Mengetahui hal ini, warga kesal dan sempat mendatangi kantor PTPN untuk mempertanyakan masalah tersebut.
Supriatna (48), Ketua RW setempat, mengatakan, sangat disayangkan kejadian seperti ini terjadi. Dia meminta para petugas keamanan kebun karet jangan terlalu arogan, dan harus bisa saling menjaga diri, dan tidak terpancing emosi.
“Korban adalah warga saya, jadi untuk itu kepada para petugas perkebunan jangan terlalu arogan dalam bertindak,”katanya. Masih kata supriatna, Tisno kemudian melapor ke Polsek Pataruman diantar oleh sejumlah warga serta tokoh masyarakat Batulawang.
Menanggapi hal ini, Kepala Bagian Humas PTPN VIII Batulawang, Kota Banjar, Yayan Haryatno, mengatakan, masalah ini jangan terlalu dibesar-besarkan, tindakan yang dilakukan anak buahnya itu adalah spontanitas. Karena dalam sebulan ini, sering kehilangan pohon-pohon karet.
“Kami akan bermusyawarah dengan warga serta tokoh masyarakat untuk menyelesaikan masalah ini,”ujarnya.
Yayan pun menambahkan, semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi, warga perkebunan karet adalah warga Batulawang juga. (Hermanto/R2/HR-Online)