Jumat, Mei 9, 2025
BerandaBerita BanjarUrea Langka, Petani Langensari Banjar Minta Tambah Kouta

Urea Langka, Petani Langensari Banjar Minta Tambah Kouta

Foto : Ilustrasi

Banjar, (harapanrakyat.com),-

Sejumlah petani di Kota Banjar mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi jenis urea yang kini semakin sulit ditemui di pasaran. Salah satu penyebab langkanya urea diduga akibat pengecer menjual dengan jumlah banyak kepada petani pepaya California.

Hal itu dikatakan pengurus Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Rejasari, Abdul Kholic, saat ditemui HR, Kamis (04/09/2014). “Pupuk yang seharusnya digunakan di lahan sawah, oleh pengecer dijualnya kepada petani pepaya California yang kini lahan pertaniannya sangat luas di Langensari. Otomatis urea terserap lahan pepaya,” tuturnya.

Oleh sebab itu, pihaknya mengusulkan penambahan kuota pupuk urea bersubsidi yang dituangkan dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan) Kota Banjar, untuk memenuhi kebutuhan tanaman pangan dan perkebunan papaya California di daerahnya.

Pengajuan penambahan kouta dilakukan, karena di satu sisi kebutuhan para petani terus meningkat, ditambah seiring gencarnya lahan perkebunan yang tidak produktif dijadikan lahan pertanian pepaya.

Pihaknya menyayangkan di Kota Banjar hanya ada satu distributor pupuk bersubsidi yang ditunjuk. Hal itu menjadikan sebagai distributor tunggal, sehingga seenaknya melakukan distribusi.

“Terkesan ada monopoli usaha, jelas merugikan rakyat. Pupuk hal yang sangat pokok sebab menyangkut ketahanan pangan. Lain halnya kalau ada dua distributor, mungkin indikasi itu tak akan terjadi,” tegas Abdul.

Pendapat serupa dikatakan Ketua Gapoktan Kel. Muktisari, Hartono. Menurutnya, kelangkaan pupuk bersubsidi harus cepat diatasi untuk dilakukan verifikasi ulang, yakni melakukan penambahan kuota dengan alasan kebutuhan petani akan pupuk bersubsidi meningkat.

“Kami seluruh Gapoktan dan lembaga tani lainnya telah dikumpulkan oleh Distan Kota Banjar di Balai Benih Padi beberapa hari lalu untuk membicarakan permasalahan kelangkaan pupuk. Dan hasilnya Distan janji membuat RDKK kembali,” jelasnya.

Kemudian, permasalahan yang terjadi di Kel. Muktisari, lanjut Hartono, pihak pengecer harus dibenahi, karena diduga tidak ada pelaporan yang jelas terhadap lembaga yang dipimpinnya.

Ketua LPM Bojongkantong, Elan Rasdian, mengatakan, kelangkaan pupuk urea bersubsidi harus dipertanyakan, agar Pemkot serius menanganinya. Sebab, masalah kelangkaan terjadi setiap tahun.

“Ini tidak bisa dibiarkan. Selain pengalihan penggunaan pupuk untuk lahan pepaya, ada pula faktor kebijakan pengurangan kuota urea bersubsidi oleh pemerintah pusat sebesar 30 persen. Dan ulah petani menggunakan pupuk pada lahan sawah di luar wilayah Kota Banjar,” katanya.

Sementara itu, pengurus Gapoktan sekaligus pengecer pupuk bersubsidi di Desa Waringinsari, Sudio, menduga, kelangkaan pupuk bersubsidi jenis urea karena ulah oknum yang tidak bertanggung jawab.

Pasalnya, berdasarkan hasil klarifikasi dengan Dinas Pertanian, persediaan pupuk petani sudah sesuai dengan RDKK. Namun, pada kenyataannya di lapangan masih sering terjadi kelangkaan. (Nanang S/Koran-HR)

Dilepas Bupati Herdiat, Calon Haji Ciamis Siap Tunaikan Ibadah Suci

Dilepas Bupati Herdiat, Calon Haji Ciamis Siap Tunaikan Ibadah Suci

harapanrakyat.com,- Sebanyak 435 orang calon jemaah haji (Calhaj) Kabupaten Ciamis yang tergabung dalam Kloter 19 JKS, berangkat menuju Embarkasi Bekasi. Pemberangkatan ratusan calon jemaah...
Juara Back to Back

Berhasil Membawa Persib Juara Back to Back Liga 1, Kira-kira Berapa Gaji Bojan Hodak?

Bojan Hodak menorehkan prestasi luar biasa bagi tim Persib Bandung. Pelatih asal Kroasia itu berhasil membawa Persib juara back to back Liga 1, dan...
Pengakuan Guru Olahraga SMAN 1 Pamarican Ciamis yang Hukum Murid Berjemur di Lapangan, Sebut Sudah Sesuai Prosedur

Pengakuan Guru Olahraga SMAN 1 Pamarican Ciamis yang Hukum Murid Berjemur di Lapangan, Sebut Sudah Sesuai Prosedur

harapanrakyat.com,- Sejumlah orang tua siswa keluhkan guru olahraga SMAN 1 Pamarican, Ciamis, Jawa Barat, dalam menghukum murid dengan berjemur di lapangan di bawah terik...
Hukum Muridnya Berjemur di Lapangan, Ortu Siswa Keluhkan Sikap Arogansi Guru Olahraga SMAN 1 Pamarican Ciamis

Hukum Muridnya Berjemur di Lapangan, Ortu Siswa Keluhkan Sikap Arogansi Guru Olahraga SMAN 1 Pamarican Ciamis

harapanrakyat.com,- Orang tua siswa (ortu) keluhkan kerasnya perlakuan HR, oknum guru olahraga SMAN 1 Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Pasalnya, guru tersebut terkesan bersikap...
Beri Pendampingan Hukum dan Psikologis Terhadap Korban Pencabulan, Dinsos P3A Kota Banjar Ajak Masyarakat Awasi Anak-anak

Beri Pendampingan Hukum dan Psikologis Terhadap Korban Pencabulan, Dinsos P3A Kota Banjar Ajak Masyarakat Awasi Anak-anak

harapanrakyat.com,- Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kota Banjar, Jawa Barat, menegaskan pihaknya telah melakukan pendampingan terhadap korban pencabulan yang merupakan...
BKPSDM Ajak ASN Ciamis Ikuti Seleksi Penghargaan PNS Berprestasi Provinsi Jawa Barat 2025

BKPSDM Ajak ASN Ciamis Ikuti Seleksi Penghargaan PNS Berprestasi Provinsi Jawa Barat 2025

harapanrakyat.com,- Pemkab Ciamis melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) mensosialisasikan seleksi penghargaan PNS Berprestasi Provinsi Jawa Barat tahun 2025. Kepala BKPSDM...