Rapat konsolidasi pengurus Posyantek Bina Lestari Kec. Langensari membahas dana bantuan dari Kementrian Dalam Negeri, di Aula Kec. Langensari, Kota Banjar, Kamis (04/09/2014).
Foto : Nanang S/HR
Langensari, (harapanrakyat.com),-
Sekretaris Camat Langensari, Dedi Suryadi,S., STP., M.Si., meminta pengurus Posyantek Bina Lestari Kec. Langensari berhati-hati dalam menggunakan dana bantuan sebesar Rp.50 juta dari Kementerian Dalam Negeri melalui Dirjen. Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD).
“Pengurus harus memahami mekanisme dan aturan pemanfaatan dana bantuan, sehingga tidak terjadi permasalahan nantinya,” ucap Dedi dalam rapat konsolidasi pengurus Posyantek Bina Lestari, di aula kec.Langensari, Kamis 904/09/2014)
Ketua Posyantek Bina Lestari Kec.Langensari, Asep Purwanto, mengajak anggotanya untuk bekerja sesuai aturan. Sebab, anggaran penggunaan di evaluasi dan diaudit BPK.
“Anggaran sekecil apapun dari APBN mesti hati-hati. Seperti halnya desa akan menerima anggaran miliaran,” tukasnya.
Dana bantuan Posyantek sebesar Rp. 50 juta akan diturunkan tiga tahap. Pertama, Rp.20 juta (40%). Kedua, Rp.15 juta (30 %). Dan terakhir, Rp. 15 juta (30%).
Asep menjelaskan, bantuan tersebut akan digunakan untuk ATK dan sarana prasarana kesekretariatan Posyantek, serta diberikan kepada Usaha Kecil Menengah (UKM).
Bantuan UKM itu, lanjutnya, akan diarahkan pada pemanfaatan dan pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG). Sehingga diharapkan, diperoleh peningkatan produksi UKM, khususnya di Kec.Langensari.
“Hasil rapat memutuskan akan disesuaikan dengan visi Banjar Agropolitan, yaitu pengembangan pertanian lokal. Melimpahnya pepaya calina akan dijadikan makanan olahan,” tambah Asep.
Untuk itu pihaknya berencana akan membeli alat TTG berupa vakum sleiser. Alat ini digunakan sebagai pengering buah-buahan yang sudah diiris untuk diolah jadi kripik. “UKM akan diberi bantuan alat untuk peningkatan produktifitas usaha,” tandasnya. (Nanang S/R1/HR-Online)