Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Banjar, tengah mengikuti Pendidikan Kilat (Diklat) Tagana yang digelar Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Banjar.
Foto: Abdulloh Mukhlis/HR.
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Guna memantapkan kemampuan anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) dalam kegiatan pelayanan dan perlindungan sosial bagi korban bencana, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Banjar, mengadakan Pendidikan Kilat (Diklat) Tagana Kota Banjar, bertempat di Aula Dinsosnaker Kota Banjar.
Diklat yang berlangsung dari hari Selasa-Rabu (09-10/09/2014) itu, dihari pertama diisi dengan materi pemantapan dan persiapan sarana prasarana untuk menghadapi latihan di lapangan yang akan dilakukan pada hari kedua.
Selain itu, juga dilaksanakan pembentukan koordinator baru periode 2014-2015, sekaligus pemilihan Ketua Koordinator Tagana Kota Banjar yang sebelumnya dijabat Arif Budiman, digantikan oleh Ujang Kustiwa. Sedangkan Arif Budiman kini menjabat sebagai Wakil Ketua Tagana Kota Banjar.
Kepala Bidang Sosial Dinsosnaker Kota Banjar, Hani Supartini, AKS., M.Si., saat ditemui HR di ruang kerjanya, mengatakan, dengan adanya diklat ini, Tagana Kota Banjar harus selalu siap dan siaga secara fisik, walaupun Kota Banjar dalam situasi kondusif.
“Latihan fisik itu perlu agar Tagana Kota Banjar mahir dan profesional dalam mengedepankan dan melaksanakan tugas. Karena, sebagai anggota Tagana harus siap secara fisik dan kuat dalam menanggulangi bencana,” ujarnya.
Untuk itu, perlu diadakan evaluasi guna mempersiapkan segala keperluan, baik fisik maupun persediaan dan kelengkapannya. Lantaran, sebagai anggota Tagana tentunya harus selalu siap dan tahu di daerah mana lokasi yang rawan bencana.
Pihaknya berharap, dengan terpilihnya Ketua Koordinator Tagana yang baru, Tagana Kota Banjar bisa menjadi Tagana terbaik di Jawa Barat, dan menjadi contoh bagi Tagana yang ada di kabupaten/kota lain.
“Dalam diklat hari keduanya, kita mengadakan latihan di lapangan yang akan dilaksanakan di Sungai Citanduy, tepatnya di kawasan Doboku. Di sana akan ada pelatihan secara tekhnik, dari latihan dasar sampai latihan mahir bagaimana cara menghadapi bencana dan menangani korban bencana,” kata Hani.
Latihan tersebut sangat diperlukan karena Tagana Kota Banjar jangan hanya mahir menangani bencana dan korban di darat saja, tapi harus terampil pula di dalam air. (AM/Koran-HR)