Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Akibat tanah di areal Tempat Pemakaman Umum (TPU) Barak di Lingkungan Panoongan, Kelurahan Ciamis, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, tergerus longsor, membuat beberapa makam turut tergerus. Akibatnya, mayat manusia yang terkubur di TPU tersebut menonjol keluar dan ada satu diantaranya seperti bergelantung di tepi tebing.
Akibat peristiwa itu, membuat warga sekitar ketakutan. Pasalnya, kabar adanya mayat bergelantung di tepi tebing menyebar luas dari mulut ke mulut. Tak sedikit warga yang mengilustrasikan mayat bergelantung tersebut sebagai penampakan jasad manusia yang bangkit dari kubur.
Menurut Santo, warga setempat, mayat tersebut merupakan kiriman dari RSUD Ciamis beberapa tahun silam. Selain itu, mayat itupun tidak memiliki indentitas karena hasil dari kasus temuan mayat. “ Posisi makan tersebut tidak jauh dari bibir tebing Sungai Cileur. Kemudian tergerus saat debit air mengalami peningkatan,” katanya, Selasa (16/09/2014).
Santo menjelaskan, kabar keluarnya mayat dari kubur menyebar mulai hari Senin (15/09/2014). Padahal, sebelumnya warga sekitar sudah melihat adanya benda berwarna putih menempel di tebing tersebut. “ Awalnya warga mengira itu bangkai kucing yang terbungkus dalam karung,” ujarnya.
Setelah ada salah seorang warga yang penasaran dengan benda tersebut, lanjut Sano, kemudian diketahui bahwa yang menempel di tepi tebing itu adalah sosok mayat manusia.
“Ketika diketahui bahwa itu mayat manusia, warga langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Dari sinilah kabar mayat bergelantung ini menyebar luas, karena tak sedikit warga yang berdatangan sekadar ingin melihat dari dekat,” ujarnya.
Pihak kepolisian, kemudian dibantu warga langsung menaikan mayat tersebut untuk dipindahkan ke tempat yang lebih aman. “Pemakan umum ini memang terkenal sebagai tempat penguburan mayat-mayat yang tidak memiliki identitas. Disamping itu, areal pemakaman ini pun arealnya sudah menyempit dan berada di dekat sungai,” ujarnya.
Menurut Ari Jumari, warga setempat, di areal TPU tersebut harus ada penganan khusus dari pemerintah. Karena kondisinya sudah tidak layak lagi sebagai tempat pemakaman.
“Harus dibangun tembok penahan tebing di pinggiran yang berbatasan dengan sungai. Karena jika dibiarkan air akan terus menggerus tebing dan dikhawatirkan akan menimbulkan longsor pada areal pemakaman,” terangnya.
Sementara itu, dari informasi yang dihimpun di lapangan, setelah ditemukannya mayat yang bergelantungan, kini merebak isu terkait kabar-kabar mistis yang berkembang di warga sekitar.
Menurut salah seorang warga menceritakan, pada sekitar empat hari lalu di areal pemakaman itu sering terdengar suara orang menangis pada malam hari. Cerita itu pun membuat sebagian warga mengaku ketakutan. (Her/Koran-HR)