Banjar, (harapanrakyat.com),- Selama musim Lebaran tahun 2014, jumlah kendaraan arus mudik dan balik yang melintas jalur utama Kota Banjar terhitung dari H-6 sampai H+8 mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya.
Hal itu disampaikan Kapolresta Banjar, AKBP. Asep Saepudin, SIK., kepada sejumlah awak media cetak dan elektronik saat melaksanakan press release Anev Operasi Ketupat Lodaya 2014 Tingkat Polresta Banjar, Rabu (06/08/2014), bertempat di ruang rapat Makopolresta Banjar.
Asep menyebutkan, bahwa jumlah kendaraan selama arus mudik Lebaran tahun 2014 terhitung dari H-6 sampai H Lebaran mencapai 151.283 unit, sedangkan di tahun 2013 sebanyak 129.823 unit, atau naik 16,53 persen.
“Kemudian pada saat arus balik, jumlah kendaraan yang melintas di jalur utama Kota Banjar terhitung dari H+1 sampai H+8 mencapai 177.422 unit, dan di tahun 2013 sebanyak 147.730 unit, sehingga kenaikannya mencapai 20,10 persen,” terangnya.
Sementara angka kecelakaan lalu-lintas (lakalantas) selama Operasi Ketupat Lodaya 2014 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya 17 kasus menjadi 9 kasus, atau turun 47,06 persen.
Dari 9 kasus lakalantas itu, korban meninggal dunia 2 orang, luka ringan 18 orang, dan tidak ada korban yang mengalami luka berat. Sedangkan untuk kerugian materil mencapai Rp.11 juta.
“Untuk jumlah penilangan terhadap kendaraan yang melakukan pelanggaran lalu-lintas selama Operasi Ketupat Lodaya 2014 ada 26 kasus, sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 47 kasus. Jadi tahun ini turun 44,68 persen,” kata Asep.
Selanjutnya, untuk arus mudik penumpang bus terhitung dari H-6 sampai H Lebaran 2014 jumlahnya mencapai 3.953 dan di tahun 2013 sebanyak 2.658, sehingga tahun ini mengalami kenaikan 48,72 persen.
Kenaikan jumlah penumpang bus juga terjadi saat arus balik terhitung sejak H+1 sampai H+8, yakni sebanyak 9.838 dari 5.006 di tahun 2013. Dengan demikian terjadi kenaikan hingga 92,52 persen.
Kemudian, untuk penumpang Kereta Api (KA) selama arus mudik Lebaran tahun ini terhitung sejak H-6 sampai H Lebaran jumlahnya meningkat cukup tajam, yakni mencapai 3.090 dari 1.634 di tahun 2013, atau naik 89,11 persen.
Sedangkan untuk arus balik penumpang KA terhitung dari H+1 sampai H+8 jumlanya mengalami penurunan dibanding saat arus balik Lebaran tahun 2013, yaitu dari sebelumnya mencapai 5.058, di tahun 2014 menjadi 3.739.
“Kami juga mencatat arus wisata selama Operasi Ketupat Lodaya 2014 dari H+1 sampai H+6 terjadi kenaikan dibandingkan dengan tahun 2013, yaitu dari sebelumnya tercatat 80.890 menjadi 135.113, atau naik 67,03 persen,” terangnya.
Namun, lanjut Asep, untuk jumlah kejahatan mengalami penurunan dibandingkan saat Operasi Ketupat Lodaya tahun 2013 lalu, dimana terjadi 2 kasus kejahatan Curat, sementara tahun ini nihil. Dengan begitu maka penurunannya mencapai 100 persen.
“Untuk jenis kejahatan Curanmor R2 jumlahnya tetap satu kasus, jadi sama seperti tahun 2013. Kemudian, jenis kejahatan penipuan selama Operasi Ketupat Lodaya tahun ini ada satu kasus, kalau tahun kemarin nihil, jadi kenaikannya 100 persen,” katanya.
Asep menambahkan, untuk kerugian materil kejahatan jenis Curanmor R2 pada tahun ini mencapai Rp.20.220.000, sedangkan tahun lalu Rp.10.000.000, dan kasus penipuan Rp.7.000.000. (Eva L/Koran-HR)