Banjar, (harapanrakyat.com),- Terkait adanya sejumlah petani pepaya di Kecamatan Langensari yang mempertanyakan keseriusan Pemkot Banjar dalam membantu pengembangan pepaya, mendapat respon positif Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Banjar.
“Pepaya yang melimpah hasil pertanian di Langensari harus dikembangkan serius. Bukan hanya mampu menghasilkan produk buah banyak, tapi harus diupayakan menjadi produk olahan,” kata Ketua KTNA Kota Banjar, H. Toni, saat ditemui HR di rumahnya, Selasa (19/08/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, hal itu sesuai visi Kota Banjar yang menginginkan menjadi pertanian perkotaan. Sehingga, upaya tersebut suatu bentuk percepatan agropolitan Banjar.
Menurut Toni, kalau hanya berkutat pada hasil buah yang melimpah, dan hanya mampu dikirim keluar kota saja, hal itu dinilai percuma. Mestinya, harus ada alur agrobisnis, dari menghasilkan produk baku kemudian menjadi produk olahan/pabrik.
“Kawasan Langensari mempunyai produk unggulan buah pepaya perlu di tumbuh kembangkan menjadi kawasan agrobisnis. Jangan sampai kehilangan pamor produk-produk pertanian unggulan kita yang mempunyai nilai jual, atau sudah menjadi ciri khas Kota Banjar,” ujarnya.
Pasca penanganan panen atau saat buah melimpah, menurut Toni, belum sepenuhnya tertangani secara serius, dimana upaya pengolahan hasil pertanian (agroindustri) belum tersentuh secara maksimal. Sehingga, segala rantai proses agrobisnis belum bisa tertangani secara maksimal.
“Saya yakin petani belum mampu. Tapi kalau lahannya memang mampu digarap dengan baik, menghasilkan buah melimpah, pemasaran buah sudah punya, dan permodalan tidak terlalu besar, yang penting sudah punya pangsa pasar, terlebih banyak yang membutuhkan, saya yakin pasti bisa,” tuturnya.
Untuk itu, petani harus diberdayakan, dilatih mengolah buah pepaya menjadi makanan olahan. Selain itu, Pemkot Banjar juga harus mampu mendatangkan investor sehingga tertarik mendirikan pabrik makanan olahan pepaya Langensari.
Dalam hal ini, dinas terkait harus serius turun tangan membina para petani pepaya. Jika semua rangkaian proses agrobisnis bisa dikelola, maka manisnya keuntungan bukan hanya pada buah melimpah, tapi didorong pula oleh pengolahan hasilnya. (Nanang S/Koran-HR)