Kondisi kerusakan jalan yang selama ini menjadi fasilitas penghubung antara wilayah Desa Langensari dengan Rejasari, dan wilayah Kelurahan Muktisari, Kec. Langensari, Kota Banjar, dikeluhkan warga.
Foto: Eva Latifah/HR.
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Warga mengeluhkan rusaknya jalan yang selama ini menjadi fasilitas penghubung antara wilayah Desa Langensari dengan Rejasari, dan wilayah Kelurahan Muktisari, Kec. Langensari, Kota Banjar.
Menurut warga, kerusakan itu sudah berlangsung lama, namun hingga saat ini belum juga mendapat perbaikan dari pemerintah setempat. Padahal, akses tersebut sering digunakan masyarakat dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari.
Seperti dikatakan Supan (34), Senin (30/06/2014), warga Desa Langensari yang berprofesi sebagai pedagang bakso keliling. Kerusakan jalan sepanjang kurang lebih 1 kilometer itu tentu sangat berdampak terhadap kelancaran usahanya.
“Kerusakannya sudah lama. Saya jualan menggunakan gerobak dorong, jadi kalau melewati jalan rusak cukup susah juga mendorong gerobaknya. Apalagi jika musim hujan harus lebih hati-hati karena banyak lobang digenangi air. Sedangkan kalau musim kemarau jalan menjadi berdebu lantaran bagian aspalnya sudah terkelupas,” tuturnya.
Selain itu, jalan tersebut setiap harinya selalu ramai dilalui kendaraan, baik sepeda, motor maupun mobil, sebab jalur itu juga sebagai akses pendidikan yang setiap harinya kerap dilalui anak sekolah.
Dengan demikian, kerusakan jalan dinilai dapat menghambat kelancaran proses kegiatan belajar anak-anak sekolah. Menurut Supan, di daerah pedesaan seperti di wilayah Kec. Langensari masih banyak anak-anak yang pergi ke sekolahnya menggunakan sepeda, bahkan jalan kaki.
Hal senada juga dikatakan Ato (56), warga sekitar yang berprofesi sebagai petani. Menurut dia, bukan hanya anak-anak sekolah saja yang bisa terhambat datang ke sekolah, namun dialami pula oleh para petani yang akan mengangkut hasil pertaniannya saat musim panen tiba.
“Kalau jalan rusak tentu sangat berdampak pada kelancaran pengangkutan hasil pertanian. Masih mending bagi petani yang ngangkut hasil panennya menggunakan mobil, sedangkan petani kecil seperti saya ini biasa ngangkutnya menggunakan sepeda,” ujarnya.
Supan maupun Ato berharap agar jalan tersebut segera mendapat perbaikan, sehingga aktifitas masyarakat, baik segi perekonomiannya maupun pendidikan, dapat berjalan lancar. (Eva Latifah/Koran-HR)