Lokasi penyimpanan mesin pompanisasi di Dusun Rancabulus, Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar.
Foto: Nanang Supendi/HR.
Banjar, (harapanrakyat.com)
Meski pihak Pemerintah Desa Rejasari telah melayangkan surat kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Banjar, terkait proyek pembangunan pompanisasi di Dusun Rancabulus, Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, yang tidak berfungsi. Namun, hingga kini surat tersebut belum mendapat tanggapan dari dinas tersebut.
Hal itu diungkapkan Wahyudin, salah seorang petani Rancabulus, Senin (07/07/2014). Menurutnya, pembangunan pompanisasi yang direncanakan mampu mengairi lahan sawah tadah hujan seluas 60 hektare itu, sampai sekarang belum bisa dimanfaatkan. Padahal, pengerjaannya sudah lama selesai.
“Untung saja bulan-bulan ini hujan masih turun, jadi areal sawah tadah hujan di wilayah Rancabulus terhindar dari kekeringan. Tapi bagaimana jadinya kalau tidak ada hujan, kita bisa gagal panen,” katanya, kepada HR.
Lanjut Wahyudin, pembangunan pompanisasi harus mampu berfungsi sebagaimana mestinya. Masalah itu sudah disampaikan oleh warga kepada Walikota Banjar, saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Rejasari, Jumat (04/07/2014).
Kepala Desa Rejasari, Nanang Sunarya, ketika dikonfirmasi HR melalui telepon selularnya, membenarkan, bahwa warga, dan pihak desa telah menyampaikan secara langsung pada Walikota.
“Memang benar, surat sudah dikirimkan belum ada jawaban. Waktu menyampaikan permasalahan ini, Walikota Banjar langsung memanggil pihak Dinas PU. Katanya pihak PU sendiri menyatakan siap menyelesaikan pekerjaan itu setelah Pilpres, termasuk memperbaiki pompa yang sudah terpasang. Sekaligus akan memanggil pihak ketiga selaku pelaksana proyek,” tutur Nanang.
Dia menyebutkan, proyek tersebut dikerjakan oleh pihak ketiga sesuai Surat Pemberitahuan Mulai Kerja (SPMK) No.602.2/04.SPMK/13-KS.43-D3/PPK.ASD tertanggal 13 Juni 2013, dengan nilai kontrak sebesar Rp. 671.549.200.
“Mudah-mudahan Dinas PU, dan pihak rekanan sesuai janjinya setelah Pilpres bisa memperbaiki proyek pompanisasi Rancabulus itu. Sebab, hampir semua penduduk di Rancabulus sangat bergantung pada sektor pertanian, khususnya pertanian padi sawah,” harap Nanang.
Di tempat terpisah, Kabid. PSDA, Dinas PU Kota Banjar, Agus Saparudin, mengaku, bahwa pihaknya telah menegur CV pelaksana proyek tersebut, dan meminta agar bisa secepatnya diselesaikan.
“Selain itu, pihak toko penyedia atau penjual barang juga akan ikut dibawa ke lokasi. Supaya melihat keadaan pompa yang ternyata tidak berfungsi. Pada waktu itu kalau melihat jenis pompa, dan kekuatannya memang sudah sesuai bestek,” ujar Agus. (Nanang S/Koran-HR)