Lokasi Lapangan Udara (Lanud) Langensari yang dimanfaatakan warga sekitar sebagai lahan pertanian palawija. Foto: Nanang Supendi/HR
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Sudah lama tidak dioperasikan, Lapangan Udara (Lanud) Detasemen 1 Pangkalan TNI Angkatan Udara Langensari, berlokasi di wilayah Dusun Karangmukti, Desa/Kec. Langensari, Kota Banjar, dimanfaatakan warga sekitar sebagai lahan pertanian palawija.
Menurut Sarno, warga setempat, mengaku, dirinya sudah puluhan tahun menjadi petani palawija di lahan bekas lapangan udara. “Ya sayanglah lahan seluas ini kalau tidak dimanfaatkan. Akhinya kami menanam aneka palawija dan buah-buahan di sini,” ujar Sarno, kepada HR, Selasa (27/05/2015).
Giman, petani penggarap lainnya asal Desa Rejasari, mengaku, aktivitas warga bercocok tanam di lokasi tersebut tidak dilarang oleh pihak Lanud. Pasalnya, mereka juga memberikan sewa tanah atas lahan garapannya kepada pihak Lanud.
“Kami memberikan uang sewa, dalam setahun dua kali. Artinya, pihak Lanud mendukung warga untuk memanfaatkan lahan ini ditanami karena ada pemasukan ke kantor. Selain itu, warga penggarap juga bisa menghidupi keluarganya masing-masing dari hasil pertaniannya itu,” tutur Giman.
Ditemui terpisah, Komandan Pos (Danpos) Lanud Langensari, Peltu. Diding Saprudin, membenarkan apa yang dikatakan warga petani penggarap tersebut. Bahkan dia menyebutkan, lapangan terbang milik TNI AU seluas 50 hektare lebih itu, sekitar 40 hektarenya dimanfaatkan warga sekitar sebagai lahan pertanian palawija.
“Namun, kami menghimbau kepada warga, gunakan lahan ini dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya, serta jangan ditanami pohon yang tinggi atau besar. Kalau sebatas tanaman palawija dan buah-buahan diperbolehkan,” kata Diding.
Dia juga mengakui, bahwa pihak Lanud menerima sepertiga dari hasil panen warga penggarap, dan selanjutnya disetorkan kepada Kantor Pangkalan Udara Tasikmalaya.
“Soal penggarapan lahan oleh warga itu hanya sebagai upaya pemanfaatan lahan saja. Jika suatu saat nanti lapangan tersebut diperlukan lagi, pasti kami akan memberitahukan terlebih dahulu kepada warga penggarap supaya segera membabat tanamannya,” pungkas Diding. (Nanks/Koran-HR)