Ciamis, (harapanrakyat.com),- Tahun ini, Kabupaten Ciamis kembali menerima bantuan bedah rumah dari Kementrian Perumahan Rakyat (Kemenpera). Bantuan itu rencananya diproyeksikan untuk wilayah Kecamatan Kawali.
Kabid Pemukiman dan Perumahan Dinas Ciptakarya, Tata Ruang dan Kebersihan (DCTRK) Kabupaten Ciamis, Agus Komara, Senin (9/6/2014), mengatakan, tahun 2013 Kawali belum menuntaskan program rumah tidak layak huni (Rutilahu).
Melalui bantuan kali ini, kata Agus, sedikitnya 704 unit rumah di Kecamatan Kawali akan mendapatkan bedah rumah. Bantuan ini langsung diberikan oleh Kemenpera bekerjasama dengan Fasilitator.
“Dalam program ini, Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan, statusnya hanya mengetahui saja,” ucapnya.
Lebih lanjut, Agus mengungkapkan, masyarakat penerima bantuan bisa menerima secara langsung uang yang dicairkan melalui Bank BRI. DCTRK tidak punya kapsitas untuk mengatur program, karena tim Kemenpera yang turun secara langsung.
Menurut Agus, ke 704 unit rumah warga itu, akan mendapatkan bantuan dari Kemenpera sebesar Rp 7,5 juta, dan disesuaikan dengan kondisi fisik rumah warga penerima program bantuan Kemenpera.
Pihaknya menghimbau, masyarakat penerima bantuan tersebut bisa memanfaatkan bantuan sesuai dengan peruntukannya. Sebab, bila bantuan yang diberikan Kemenpera disalahgunakan, berarti akan dianggap menyalahi aturan.
“Bantuan ini salah satu bukti untuk menuntaskan program tahun 2013 yang belum selesai digarap. Karena pada program tuntas kecamatan, Kawali belum menyelesaikannya. Berbeda dengan Kecamatan Lumbung dan Panjalu,” ungkapnya.
Kedepan, kata Agus, pihaknya akan mengajukan program serupa ke Kemenpera, untuk kecamatan lain yang ada di wilayah Kabupaten Ciamis. Soal sasaran program, DCTRK hanya menerima pengajuan dari kecamatan. Ajuan itu langsung diserahkan ke Kemepera, dan diverifikasi oleh fasilitator.
Agus juga meminta pihak kecamatan yang belum mendapatkan bedah rumah dari program Rutilahu, untuk segera memasukan data dan mengajukannya. “Sebab, tanpa ada pengajuan dari kecamatan, bantuan itu tidak akan datang,” katanya.
Dia menambahkan, untuk menghindari terjadinya pemotongan bantuan di tengah jalan, yang dilakukan oleh sejumlah oknum, Agus meminta masyarakat melaporkan secara langsung temuan di lapangan kepada pihak berwajib. (Es/Koran-HR)