Capres Jokowi saat berkunjung ke Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bangunsirna, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Kamis (12/06/2014) sore.Foto: Eli Suherli/HR
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Sejumlah tokoh pondok pesantren yang mengatasnamakan Alim Ulama Kampung Ciamis, Kuningan, Banjar dan Pangandaran, menyatakan dukungannya kepada Calon Presiden, Joko Widodo (Jokowi)- Jusuf Kalla (JK). Pernyataan dukungan itu disampaikan, saat Capres Jokowi, berkunjung ke Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bangunsirna, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Kamis (12/06/2014) sore.
Selain memberikan dukungan, para tokoh pesantren dari kalangan Nahdatul Ulama (NU) ini menyampaikan petisi untuk Jokowi- JK yang berisi rekomendasi untuk memperbaiki kondisi bangsa, khususnya di bidang keagamaan.
Dalam 4 rekomendasi tersebut, para alim ulama mendorong pemerintah memperkuat lembaga pendidikan keagamaan pondok pesantren sebagai kekuatan terdepan dalam membendung arus radiklasime agama yang membahayakan sendi-sendi kehidupan bernegara.
Para alim ulama pun mendorong pemerintah untuk mengembangkan pendidikan karakter berbasis pondok pesantren sekaligus meningkatkan anggaran bagi sarana prasarana pendidikan dan penunjang lainnya.
Dalam petisi itu pun memuat soal perbaikan kondisi bangsa dalam bidang sosial dan politik. Para alim ulama meminta pemerintah memperkuat basis dan politik di masyarakat untuk mencapai kerukunan kehidupan beragama dalam wadah NKRI yang ber-Bhineka Tunggal Ika.
Sementara di bidang ekonomi, para alim ulama meminta pemerintah mengembangkan potensi ekonomi di pondok pesantren untuk mencapai kemandirian dan kedaulatan ekonomi Pondok Pesantren sebagai pusat pengembangan di masyarakat.
Petisi Alim Ulama Kampung ini, langsung dibacakan oleh Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bangunsirna, KH. Arif Ismail Choas, dihadapan Jokowi. Usai dibacakan, kemudian salinan petisi tersebut diserahkan kepada Jokowi.
Usai menerima salinan petisi dari para alim ulama, dalam sambutannya, Jokowi menyatakan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan. Dia pun pada kesempatan itu menyampaikan permintaan maaf, karena datang ke acara tersebut terlambat dari jadwal yang sudah ditentukan.
“Saya mohon maaf apabila bapak dan ibu sudah lama menunggu. Saya terlambat datang ke sini, karena ada beberapa komunitas masyarakat yang meminta saya mampir. Padahal, itu tidak ada dalam jadwal. Kalau saya nolak permintaan mereka, tentunya tidak baik juga,” katanya, saat mengawali sambutannya.
Dalam kesempatan itu pun, Jokowi menyampaikan klarifikasi terkait serangan kampanye hitam dari pihak tertentu yang dialamatkan pada dirinya. Kunjungan Jokowi itu hanya berlangsung sekitar 1 jam, dan langsung dilanjutkan dengan sholat magrib berjamaah. Usai sholat, Gubernur DKI Jakarta non aktif ini langsung melanjutkan perjalanannya ke Purwokerto.
Usai acara, KH. Arif Ismail Choas, mengatakan, petisi yang berisi rekomendasi untuk memperbaiki bangsa itu merupakan pemikiran para alim ulama sebagai bahan masukan kepada calon presiden. ” Kami para alim ulama percaya kepada Pak Jokowi dan Pak JK bisa menjalankan rekomendasi dalam petisi tersebut. Makanya, kami bulat untuk mendukung pasangan Jokowi-JK pada Pilpres 9 Juli mendatang,” ungkap politisi PKB ini. (Bgj/R2/HR-Online)