Perahu yang kerap digunakan sebagai alat penambang pasir, tampak terparkir di dekat bantaran Sungai Ciseel. Penambang pasir berhenti beraktivitas menyusul debit air masih tinggi. Foto: Entang Saeful Rachman/HR
Pamarican, (harapanrakyat.com),-
Akibat intensitas curah hujan tinggi pada 2 hari lalu, membuat Sungai Citahalab dan Sungai Ciseel yang berada di Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, meluap dan sempat mengakibatkan banjir. Kondisi itu tampaknya memberi pengaruh buruk terhadap para penambang pasir yang setiap hari mengais rezeki di dua sungai tersebut.
Menurut Parman, salah seorang pengusaha penambang pasir, ada sekitar 20 pengusaha penambang pasir di bantaran Sungai Ciseel, tepatnya di daerah Bojongnangka, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis.
Dia mengatakan, sejak Sungai Ciseel meluap dua hari lalu, membuat para pekerja penambang pasir berhenti bekerja. Karena dengan debit air tinggi, para penambang tidak mau ambil resiko.
“Arus air sungai begitu deras, kalau dipaksakan bisa membahayakan jiwa si penambang. Makanya, kami hentikan penambangan pasir selama debit air masing tinggi,” katanya, kepada HR, Rabu (25/05/2014).
Akibat aktivitas penambangan terhanti, kata Parman, membuat pengusaha dan penambang pasir mengalami kerugian. Karena sejak aktivitas penambangan dihentikan, mereka tidak melakukan penjualan pasir ke konsumen. “ Ditambah lagi tidak ada stok pasir. Makanya kami sudah 2 hari menganggur, “ ujarnya.
Menurut Parman, tingginya debit air di Sungai Ciseel, disebabkan terjadinya hujan dengan skala tinggi di hulu sungai yang berada di pegunungan. (ntang/R2/HR-Online)