Pupuk urea dan pondska kini sulit ditemui di pasaran. Kelangkaan pupuk yang terjadi sejak satu bulan lalu membuat petani di Kota Banjar mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Photo: Entang Saefulrachman/HR.
Pataruman, (harapanrakyat.com),-
Akibat pupuk langka, petani di Kota Banjar mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah karena produksinya menurun dan tidak sesuai terget. Kelangkaan pupuk terjadi sejak satu bulan lalu, padahal saat ini sudah memasuki musim tanam.
Sejumlah kelompok tani kini sudah menebar benih padi, namun akibat langkanya pupuk urea dan pondska, kini mereka pun mulai khawatir hasil panen padi tidak akan maksimal.
Menurut Juharyono, salah seorang petani di Panatasan, Kecamatan Pataruman, mengatakan, bila tidak menggunakan pupuk, para petani bisa mengalami kerugian mencapai setengah biaya operasional.
“Untuk satu hektare lahan sawah biasanya petani bisa menghasilkan satu ton gabah kering. Tapi kalau tidak menggunakan pupuk, maka petani hanya bisa menghasilkan setengahnya saja, dan petani bisa merugi sampai puluhan juta rupiah,” ungkap Juharyono, kepada HR, Selasa (20/05/2014).
Kelangkaan pupuk juga diakui oleh salah satu pedagang pupuk di wilayah Kota Banjar. Pedagang yang enggan namanya dikorankan itu mengaku sudah satu bulan kiriman pupuk jenis urea dan pondska terlambat.
“Biasanya dalam satu bulan pemilik toko bisa membeli 15 ton pupuk, namun sekarang ini hanya bisa membeli 7 ton saja,” katanya. (Ntang/Koran-HR)