Foto: Ilustrasi
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Produksi beras di wilayah Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, kali ini diprediksi bakal mengalami penurunan. Pasalnya, pada musim tanam sebelumnya, sebagian besar area sawah di wilayah itu terendam banjir.
Kepala Balai Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Lakbok, Endun Abdullah SP, Senin (5/5/2014), mengatakan, produksi beras akan menurun akibat sebagain wilayah mengalami gagal panen.
Endun mengungkapkan, sekitar 249 hektar sawah di wilayah Lakbok gagal panen akibat terendam banjir. Menurutnya, banjir yang terjadi di wilayah itu disebabkan lantaran pendangkalan saluran Cilusung dan Panineungan, di wilayah Desa Purwajaya, Kecamatan Purwadadi.
Diakui Endun, selama ini Lakbok selalu menjadi tumpuan Kabupaten Ciamis dalam produksi padi atau beras. Hal ini tidak akan terjadi lagi, seandainya masalah pendangkalan saluran dibiarkan terus-menerus tanpa ada perhatian serius dari pemerintah.
Apalagi, kata Endun, petani akan bertambah sedih ketika hasil panen, atau gabah yang akan mereka jual dipatok dengan harga yang cukup murah. Sekarang ini saja, harga gabah perkuintalnya rata-rata dihargai Rp 400 ribu. Padahal sebelumnya, harga gabah ada di kisaran Rp 500 ribu.
“Kasihan mereka (Petani). Sudah produksi menurun, harganya juga tidak stabil,” katanya.
Endun berharap, pemerintah Kabupaten Ciamis turun tangan dan memberikan perhatian terhadap apa yang saat ini dialami oleh para petani. (Andri/Koran-HR)