Panitia dan Pengawas UN di SMP Negeri 1 Banjarsari, saat kelimpungan setelah ditemukan lembaran soal ganda dan lembaran soal yang tidak berurutan, Senin (05/05/2014). Foto: Entang Saeful Rachman/HR
Banjarsari, (harapanrakyat.com),-
Ujian Nasional (UN) tingkat SMP yang dilaksanakan secara serentak di seluruh tanah air yang dimulai hari Senin (05/05/2014) ini, ternyata tak luput dari permasalahan. Di SMP Negeri 1 Banjarsari, Kabupaten Ciamis Jawa Barat, misalnya, ditemukan lembar soal UN yang tidak berurutan. Selain itu, terdapat soal ujian dengan nomor ganda pada satu ruangan.
Tak pelak, kondisi itu membuat pengawas maupun peserta ujian panik. Karena akibat hal itu membuat pihak pengawas ujian harus menunggu dulu intruksi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ciamis. Akibatnya, waktu ujian diskor hingga 20 menit.
Pengawas Ujian Nasional, di SMP Negeri 1 Banjarsari, Purwanti, mengatakan, ketika membagikan soal UN, dirinya mendapat protes dari peserta ujian. Pasalnya, nomor lembaran soal tidak tersusun rapih sebagaimana mestinya.
“Contohnya, di lembaran pertama benar lembar nomor satu, tetapi di lembaran kedua malah lembar soal nomor empat. Hal itu membuat peserta ujian kebingungan, “ ujarnya, kepada HR, di sela-sela ujian nasional, Senin (05/05/2014).
Selain itu, lanjut Purwanti, pada berkas soal untuk satu ruangan ujian terdapat nomor soal ujian ganda. Padahal, berkas soal UN tampak tersegel rapih dan tidak ada sedikitpun cacat. “ Melihat kondisi itu, kami tidak mau beresiko. Maka kami skor selama 20 menit untuk melakukan konsultasi dengan Dinas Pendidikan Ciamis, “ ungkapnya.
Sementara itu, peserta ujian yang juga siswa SMP Negeri 1 Banjarsari, Agung, mengaku kecewa dengan adanya kendala tersebut. Pasalnya, dia merasa dirugikan dengan adanya penghentian waktu ujian selama 20 menit.
“Jelas kami rugi, karena tidak ada penambahan waktu setelah selama 20 menit diskor. Kami dan teman-teman akhirnya merasa diburu waktu saat mengerjakan soal, karena selama 20 menit waktu terbuang percuma, “ tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Ujian Nasional tingkat SMP di Wilayah Banjarsari, Sukandi, belum bisa memberikan keterangan terkait permasalahan tersebut. (Ntang/R2/HR-Online)