Kalipucang, (harapanrakyat.com),- Hujan yang terus mengguyur di wilayah Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, mengakibatkan dua dusun terendam banjir. Banjir tersebut akibat meluapnya air dari Sungai Citanduy.
Sebanyak 400 rumah di dua dusun, yaitu Dusun Empangsari dan Girisetra, sejak Senin sore (14/04/2014), terendam banjir, sehingga aktivitas warga menjadi terganggu. Dari dua dusun tersebut, banjir yang paling parah terjadi di Dusun Girisetra, dimana ketinggian air hingga mencapai lutut orang dewasa.
Sukiyah (42), salah seorang warga Dusun Girisetra, RT. 02/02, Desa Kalipucang, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, mengatakan, sejak Selasa dini hari, (15/04/2014), sekitar jam 02.30 WIB, luapan air dari Sungai Citanduy masuk ke dalam rumahnya.
“Malam itu saya sedang tidur, kemudian tiba-tiba air datang dan masuk ke dalam rumah dengan ketinggiannya sampai selutut. Saya pun lantas membangunkan anak-anak yang sedang tertidur, dan membereskan barang-barang berharga, lantaran khawatir banjir akan bertambah besar,” tutur Sukiyah, kepada HR, Selasa (15/04/2014).
Hal serupa juga dikatakan Parman (46), warga lainnya. Menurut dia, banjir seperti ini sudah beberapa kali terjadi di lingkungannya. Drainase yang tidak berfungsi mengakibatkan air dari sungai meluap dan memasuki permukiman warga.
“Di sini sudah biasa terjadi banjir, jadi sudah tidak kaget lagi. Saya sendiri tidak mengungsi, hanya membereskan barang-barang berharga saja dinaikkan ke atap rumah. Meski sudah biasa, namun warga di sini berharap adanya bantuan dari pemerintah,” kata Parman.
Sementara itu, Kepala Desa Kalipucang, Ono Darsono, menyebutkan, banjir memang sudah biasa terjadi. Meski begitu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat supaya tetap waspada dalam memasuki musim penghujan kali ini.
“Memang, setiap memasuki musim hujan, di dua dusun tersebut sering banjir. Namun banjir biasanya berlangsung hanya dua hari saja dan tidak lama juga surut lagi. Selain banjir, saat cuaca ekstrime seperti sekarang ini biasanya rawan terjadi tanah longsor, jadi masyarakat harus tetap waspada,” kata Ono. (Hermanto/Koran-HR)