Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Tembakau hitam yang berasal dari wilayah Kabupaten Ciamis, ternyata diserap pasar Singapura. Tembakau hitam dari perkebunan Banjarsari, Pamarican, Purwadadi, Cikoneng, Sindangkasih, Panumbangan, Panjalu dan Sukamantri masuk ke Sumedang dan Garut, kemudian Kota Padang, Sumatera Barat dan berakhir di Singapura.
Harga jual tembakau hitam basah ke pengepul asal Sumedang dan Garut berkisar Rp 2 ribu perkilogram. Di dua daerah ini, tembakau basah Ciamis diolah dan dikeringkan. Setelah itu, masuk ke Kota Padang, dan sampai di Singapura harganya mencapai Rp 50 ribu perkilogram.
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Ciamis, Tarya, Senin (10/2/2014), mengatakan, Padang sudah sejak lama mempunyai tradisi dalam mengolah tembakau. Pemilik perkebunan tembakau di Pamarican ini mengaku, sudah tiga tahun ini dia berhubungan dengan jaringan pemasar tembakau hitam untuk kebutuhan ekspor ke Singapura.
Bahkan, dia menyebutkan, orang Padang yang selama ini membeli pasokan tembakau hitam asal Ciamis, saat ini sudah berada di Garut dan Sumedang, turun langsung membantu pengolahan tembakau basah disana.
Tarya juga mengaku, dalam sekali panen, dia mampu mengurim 1,8 ton tembakau basah dengan harga Rp 2 ribu perkilogram. Bahkan, bila diantar langsung ke Garut atau Sumedang, harganya bisa mencapai Rp 2.500.
Diakui Tarya, masalah alat pengolahan dan tempat penyimpanan menjadi faktor, kenapa pihaknya lebih memilih menjual bahan mentahan tembakau hitam basah ke wilayah Garut dan Sumedang.
Tarya menambahkan, saat ini jumlah kelompok petani tembakau di Kabupaten Ciamis mecapai 30 kelompok. Jumlah itu tersebar di 10 kecamatan, dengan total jumlah pembudidaya dan pengolah tembakau sebanyak 655 orang.
Omset Toko Tembakau Anjlok Hingga 50 Persen
Peredaran rokok jenis kretek dan filter yang dibandrol dengan harga murah di pasaran, ditengarai menjadi penyebab anjloknya omset penjualan tembakau di sejumlah toko tembakau di wilayah Kabupaten Ciamis.
Seperti diketahui, selain menjual tembakau (mole dan hitam), toko tembakau juga menjual tembakau racikan yang mirip dengan rokok-rokok kretek atau filter. Termasuk menjual cetakan “becak”, lintingan serta pipa.
Diakui Ruhiyat (33), pemilik Toko Bako Rakyat, di Jalan RE Martadinata Ciamis, rokok murah saat ini sedang membanjiri pasaran. Kondisi itu sangat berpengaruh besar terhadap penjualan di toko penyedia tembakau seperti miliknya.
Menurut Ruhiyat, banyak konsumen setianya lebih memilih rokok murah dibanding tembakau yang dijual di toko miliknya. Alasannya karena rokok murah lebih praktis dan harganya yang terbilang murah. (DK/Koran-HR)