Ciamis, (harapanrakyat.com),- Menyusul hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Ciamis dan sekitarnya, dari pagi hingga malam, Selasa (18/02/2014), membuat tebing setinggi 6 meter dan panjang 10 meter di Dusun Bungursari, Desa Sindangherang, Kecamatan Panumbangan, longsor. Akibatnya, satu rumah warga rusak tertimbun longsor. Sementara salah satu penghuninya dilaporkan tewas.
Dari informasi yang dihimpun HR, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 23.30 WIB malam. Korban tewas diketahui bernama Ruhiyat alias Oneng (50). Sementara 4 orang lainnya mengalami luka pada bagian kepala dan kaki. Empat korban lainnya diketahui bernama Heni (42), Ika (12), Dian (25) dan Salimi (69).
Saat kejadian, seluruh keluarga Ruhiyat tengah beristirahat bersama keluarganya di rumahnya. Tanpa diduga, tiba-tiba tebing yang berada di belakang rumahnya longsor dan seketika menimbun seluruh bangunan rumah.
“Penyebab longsor akibat hujan deras dan kemudian menggerus tanah hingga akhirnya longsor,” kata Anggota TNI Kodim 0613 Ciamis Muhaemin, yang ikut mengevakuasi korban, Rabu (19/02/2014).
Setelah terjadi longsor, terang Muhaemin, puluhan warga setempat langsung turun membantu pencarian korban dan berusaha mengevakuasi reruntuhan. “Kami menemukan korban sudah tak bernyawa tertimbun tanah,” jelas Muhaemin.
Dian (18), tetangga korban, yang juga ikut menolang keluarga korban, mengatakan, sekitar pukul 24.00 WIB malam, dirinya mendengar teriakan suara minta tolong dari rumah Keluarga Ruhiyat. Ketika dia keluar rumah, sudah tampak rumah tersebut ambruk tertimbun longsor.
“Saya langsung mendekati sumber suara yang berteriak meminta tolong. Ketika mendekat, saya menemukan Dian dan Neneknya (Salimi) tertindih reruntuhan rumah. Saat itu juga saya langsung menyelamatkan keduanya, “ terangnya.
Setelah dua orang berhasil diselamatkan, lanjut Ivan, atas informasi dari Dian, dirinya langsung menyelamatkan Ika yang tengah berada di kamarnya. Dia mendapati Ika tengah telungkup dengan kondisi kakinya terjepit reruntuhan bangunan. “Saya langsung mengangkat reruntuhan rumah yang menjepit kaki Ika, hingga akhirnya bisa tertolong,” ujarnya.
Namun, ketika menolang orang tua Dian dan Ika, yang berada di kamar belakang, lanjut Ivan, dia terkejut ketika melihat ayahnya (Ruhiyat), hanya terlihat kepalanya saja. Sementara seluruh badannya sudah tertimbun bongkahan batu besar.
“Tapi, ibunya (Heni) masih bisa tertolong. Karena Ibu Heni hanya kakinya saja yang terjepit reruntuhan. Tetapi, Ayahnya saat ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa, “ terangnya.
Akibat tertimbun bongkahan longsor, Ruhiyat korban yang tewas, sulit untuk dievakuasi pada saat malam kejadian. Warga pun meminta bantuan anggota kepolisian dan TNI untuk mengevakuasi korban tewas yang tertimbun reruntuhan batu longsor.
“Posisi korban saat kejadian jaraknya setengah meter dari tebing yang longsor. Jadi, ketika terjadi longsoran tanah, langsung menghantam ruangan kamar korban. Mungkin saat kejadian, korban posisinya tak jauh dari dinding rumah yang menempel di tebing tersebut. Akibatnya, dia langsung tertimbun reruntuhan tembok dan bongkahan longsor, kemudian akhirnya tewas di tempat,” terang Ivan.
Korban tewas yang tertimbun reruntuhan, akhirnya bisa dievakuasi oleh warga yang dibantu aparat kepolisian dan TNI. Proses evakuasi dilakukan dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 11. 00 WIB, Rabu (19/02/2014), tadi siang. (Her/R2/HR-Online)