Foto: Ilustrasi/Net
Kawali, (harapanrakyat.com),-
Sekawanan moyet di Kawasan Situs Astana Gede Kawali, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat terpaksa dilumpuhkan timah panas. Pasalnya, kawanan monyet tersebut kerap menyerang warga dan membunuh kelelawar di daerah setempat.
Edi, S, Juru Pelihara Situs Astana Gede Kawali, Sabtu (8/2/2014), mengatakan, banyak kelelawar mati dibunuh kawanan monyet. Akibatnya, bau menyengat dari bangkai kelelawar mengudara di lingkungan sekitar situs.
Bahkan, beberapa anak-anak dari wilayah setempat pernah diserang dan digigit kawanan monyet yang berjumlah 7 ekor tersebut. Terpaksa, satu diantara kawanan monyet berhasil dilumpuhkan, satu diantaranya berhasil kena perangkap.
“Lima lagi kabur,” ungkapnya.
Seorang warga yang enggan di korankan menuturkan, perilaku aneh binatang berpantat belang mengamuk di Astana Gede Kawali, tak pernah terjadi sebelumnya. Menurut dia, masalah ini perlu mendapat perhatian serius terutama dari petugas dari Badan Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA).
Dari cerita orangtua jaman dahulu, jika akan terjadi musibah atau bencana alam dahsyat, satwa sekitar berperilaku aneh bahkan sampai bergerak meninggalkan habitatnya. Namun demikian, penyebab kawanan monyet itu mengamuk harus segera dicari.
Paling tidak, kata dia, untuk mencegah secara dini penyebaran penyakit rabies yang juga dapat ditularkan melalui satwa primata yang mengamuk dan mungkin masuk perkampungan penduduk tersebut.
Warga lainnya, Mamat, mengatakan, kawanan monyet yang berada di Situs itu biasanya selalu bersahabat, tidak pernah menyerang apalagi menggigit. Dia menduga, persediaan makanan monyet di kawasan situs sudah habis.
“Soalnya, beberapa kali monyet itu berulah, menggasak tanaman dan mencuri makanan milik warga,” ujarnya.
Said, Staf UPTD Kebudayaan dan Pariwisata, wilayah Kawali, mengatakan, keberadaan kawanan monyet yang berprilaku aneh itu mengganggu populias kelelawar yang menjadi ciri khas di kawasan Situs Astana Gede Kawali.
“Banyak ditemukan bangkai kelelawar yang membusuk dan mengotori kawasan ini,” pungkasnya. (dji/Koran-HR)