Suasana di lingkungan RSUD Ciamis. Photo : Eli Suherli/ HR
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kembali diprotes oleh keluarga pasien. Keluarga pasien menganggap petugas RSUD tidak tanggap terhadap kondisi pasien. Bahkan, ketika ingin memesanan ruang inap, keluarga pasien diminta mengeluarkan uang tip.
Ajat (30), warga Bargebeg, Kabupaten Ciamis, Senin (10/2/2014), mengaku heran terhadap petugas RSUD. Pasalnya, keponakan Ajat sudah dua hari terpaksa berada di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan kurang mendapat perhatian serius.
Sebetulnya, kata Ajat, dia ingin sejak awal memindahkan keponakannya yang sakit itu ke ruangan lain, tapi lagi-lagi petugas menyebutkan bahwa kamar atau ruang rawat inap di RSUD sudah penuh.
Karena penasaran, Ajat akhirnya mondar-mandir mengecek sejumlah ruangan rawat inap. Faktanya, sejumlah ruangan masih kosong, seperti Ruang Teratai, Mawar, dan VIP. Ketika ditanyakan, petugas tetap menyatakan ruangan itu penuh dan sudah dibooking (dipesan).
Ajat pun mendesak kepada petugas supaya memindahkan keponakannya yang sakit, dengan harapan mendapat perawatan yang lebih baik dan intensif. Tapi sayangnya, petugas bersikukuh menyebut ruangan sudah penuh.
Namun selang beberapa lama, lanjut Ajat, perawat itu bilang, bila ingin mendapat ruangan atau kamar, keluarga pasien harus menyediakan uang tip untuk petugas. Ajat pun langsung mengiyakan petunjuk yang ditawarkan petugas. Pada kesempatan itu, Ajat menyimpulkan, bahwa pelayanan RSUD Ciamis ternyata semuanya dikomersilkan.
Sementara itu, untuk mengecek kebenaran itu, HR mencoba mengkonfirmasi Direktur RSUD Ciamis. Tapi menurut staf yang enggan dikorankan, menyebutkan, Direktur tidak bisa ditemui karena sedang berada di luar untuk keperluan kedinasan.
Di tempat terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Ciamis, Hendra S Marsuci, Selasa, (11/2/2014), menyatakan, akan memanggil Direktur RSUD Ciamis, untuk memastikan dan mengkonfirmasi perihal pelayanan yang diterima keluarga pasien tersebut.
Hendra juga menandaskan, bila pelayanan yang diberikan RSUD Ciamis kepada pasien selalu dipandang miring, hal ini tentunya akan berdampak kurang baik terhadap penyelenggaraan pelayanan kesahatan masyarakat.
Dia mensinyalir, unsur pimpinan di RSUD tidak memberikan tindakan tegas kepada bawahan, dan menginstruksikan kepada bawahan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. (es/Koran-HR)