Kapolsek Banjar, Kompol. Suwignyo, tengah memberikan pembinaan kepada 28 siswa yang terjaring razia gabungan yang digelar Polsek Banjar dan Satpol PP Kecamatan Banjar, Selasa (18/02/2014). Foto: Hermanto/HR
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Seiring dengan berkembangnya jaman, dan Banjar yang sudah menjadi sebuah kota, pasti akan selalu ada perubahan dan kemajuan di segala bidang. Untuk mempersiapkan masuknya era globalisasi, sejak jauh hari pemerintah harus mengantisipasi dan memberi bekal pelajaran agama kepada generasi muda.
Hal itu dikatakan Kasi. Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kota Banjar, Dr. Supriana, M.Pd., kepada HR, Selasa (18/02/2014). Menurutnya, salah satu strategi untuk menyelamatkan generasi muda adalah pendidikan agama.
Adanya Madrasah Diniyah serta penambahan jam pelajaran agama di sekolah ini, secara regulasi hal itu merupakan suatu alat dan sarana agar remaja generasi muda tidak terjerumus ke dalam jurang kenistaan, penyalahgunaan narkoba maupun pergaulan bebas.
“Memang sangat memprihatinkan melihat fenomena anak remaja jaman sekarang yang sudah mulai rapuh akhlaknya. Solusi paling tepat adalah perdalam dan perkaya diri dengan pendidikan ilmu agama. Selain itu, pendidikan orang tua di rumah juga sangat berperan dalam menyelamatkan anak-anaknya kelak untuk menjadi manusia yang berguna bagi bangsa maupun agama,” katanya.
Supriana juga mengatakan, program kurikulum tahun 2013 yang dikeluarkan Departemen Agama dinilai sangat tepat. Sebab, hal itu merupakan salah satu upaya pemerintah untuk merealisasikan kurikulum yang ruhnya ada pembentukan karakter, dan penanaman pendidikan agama sedini mungkin.
Namun, disamping adanya penambahan kurikulum 2013, untuk bisa mencetak anak soleh dan sholehah diperlukan pula wibawa orang tua terhadap anak-anaknya di rumah harus lebih dominan.
“Penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi adalah lebih penting, tetapi integritas iman, taqwa dan moral adalah jauh lebih penting. Untuk itu, madrasah dan pesantren memiliki moto, yaitu Madrasan dan Pesantren lebih santun dan unggul. Artinya, santun berakhlak dan unggul dalam prestasi,” pungkasnya.
Sementara itu, terungkapnya sejumlah kasus kriminal, baik kasus pencabulan maupun kasus perdagangan manusia yang melibatkan remaja di Kota Banjar dan kerap terjaringnya pelajar yang membolos sekolah, membuat sejumlah kalangan prihatin terhadap kondisi tersebut. (AM/Koran-HR)