Petugas bagian logistik menunjukan stok logistik bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Jawa Barat, yang disimpan di gudang logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar. Photo : Eva Latifah/ HR
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Wilayah Kota Banjar dinilai memiliki potensi terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. Sebanyak enam belas titik termasuk daerah rawan banjir, dan dua belas titik rawan longsor. Dari empat kecamatan, sebagian besar daerah rawan banjir terdapat di wilayah Kecamatan Pataruman.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar, S. Eman Suratman, S.IP., didampingi Kasi. Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Asep Setiadi, mengatakan, saat ini pihaknya sudah menindaklanjuti pernyataan gubernur dan walikota tentang siaga darurat bencana, yaitu dengan mendirikan posko siaga darurat bencana, bertempat di Kantor BPBD Kota Banjar.
“Untuk stok logistik berupa barang, diantaranya selimut, tenda, tikar, masker dan makanan dasar untuk bayi, kita didukung dari provinsi. Hal ini guna mengantisipasi kalau terjadi bencana. Minimalnya untuk tanggap darurat bantuan sementara. Karena memang Banjar ini potensi banjir dan tanah longsor itu ada,” kata Eman, kepada HR, Senin (24/02/2014).
Dia menyebutkan, kawasan rawan banjir berada di wilayah Dusun Pacor dan Karangsari, Desa Batulawang. Sedangkan kawasan rawan tanah longsor berada di wilayah Priagung, Desa Binangun, Kecamatan Pataruman.
Lanjutnya, BPBD Kota Banjar juga telah melakukan sosialisasi lebih intensif mengenai keadaan maupun potensi bencana di wilayah tersebut. Sehingga, masyarakat diharapkan dapat mengetahui keadaan yang sebenarnya, serta mampu memahami apa yang harus dilakukan untuk menanggulanginya.
Potensi banjir dan tanah longsor masih merupakan ancaman yang paling banyak apabila dibandingkan dengan ancaman lain, seperti bencana angin puting beliung. Hal itu dilihat berdasarkan kondisi lingkungan yang ada di Kota Banjar. Sebab, secara geografis dekat dengan Sungai Citanduy maupun Sungai Ciseel.
“Daerah Pacor dan Karangsari menjadi wilayah yang dinyatakan rawan banjir dari aliran Sungai Ciseel. Masyarakat harus tetap waspada sebab masa pancaroba dari bulan Januari sampai April itu masih banyak hujan,” kata Eman.
Asep Setiadi, menambahkan, dengan cuaca yang terus-menerus cenderung hujan lebat, atau terkadang disertai angin kencang, tentu sangat membahayakan bagi keselamatan warga yang berada di daerah rawan bencana.
Selain itu, perlu diwaspadai pula ancaman bencana banjir akibat meningkatnya aliran Sungai Citanduy yang melintasi wilayah Kota Banjar. Dimana aliran Citanduy akan meningkat jika terjadi hujan lebat dari arah hulu, yaitu Tasikmalaya dan Ciamis.
Dengan demikian, pihaknya terus memantau potensi bencana alam yang mungkin terjadi pada musim penghujan. Karena, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa sejumlah wilayah di Jawa Barat masih berpotensi terjadinya bencana banjir dan tanah longsor.
“Makanya seluruh personel BPBD, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota harus disiagakan. Tapi mudah-mudahan di wilayah Kota Banjar tidak terjadi,” kata Asep. (Eva/Koran-HR)