Photo : Ilustrasi
Pamarican, (HR),-
Petani di Desa Sukamukti dan Desa Sukajadi, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terancam merugi. Gara-garanya areal sawah di dua desa tersebut kekeringan, akibat kekurangan pasokan air. Padahal, petani sudah melakukan penebaran benih sejak 30 hari atau sebulan yang lalu.
Sukiman Apandi, petani dari Desa Sukajadi, mengeluh, pasokan air ke area sawahnya sangat minim. Hal itu menyebabkan tanaman padi miliknya kekurangan air alias mengalami kekeringan.
Turyono, Petani asal Dusun Sidamulya, Sukamukti, Selasa (7/1), mengatakan, benih padi yang ditanam di areal sawah terancam tidak tumbuh. Dia membenarkan, masalah pengairan menjadi kendala musim tanam kali ini.
Menurut Turyono, air dari Kali (Sungai) Apur Gunung Putri 2 tidak sampai ke areal pesawahan di du desa tersebut. Penyebabnya, lantaran pengaturan pembagian air di wilayah itu tidak dilakukan dengan teratur.
Kepala Desa Sukamukti, Drs. Agus, di tempat kerjanya, menjelaskan, areal pesawahan seluas 175 hektar di wilayah desa Sukamukti, pada musim tanam kali ini mengalami kekeringan. Dia bahkan memastikan, petani bakal merugi.
Diakui Agus, hal itu disebabkan lantaran pengaturan pembagian air untuk kebutuhan pasokan sawah dilakukan dengan tidak merata.
Ketiganya berharap, Pemerintah Kabupaten Ciamis, turun tangan untuk menyelesaikan persoalan pembagian pengairan untuk wilayah Desa Sukamukti dan Sukajadi, Pamarican. Tujuannya agar pembagian air bisa merata. (Andri/Koran-HR)