Foto: Ilustrasi/Net Istimewa
Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Kertajaya, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat berakhir ricuh. Pasalnya, kubu kandidat nomor dua, Eko Agus Budiyawan, menuding pihak kandidat nomor satu, Daryo Sutikno, melakukan kecurangan.
Sebelumnya, dalam penghitungan suara yang digelar beberapa waktu lalu itu, Daryo Sutikno dinyatakan meraih dukungan terbanyak dari warga pemilih, dan mengalahkan Eko Agus Budiyawan.
Senin (27/1/2014), tim pemenangan kandidat nomor dua (Eko Agus), mendatangi pihak Kecamatan Mangunjaya, meminta agar pelantikan Daryo Sutikno ditunda. Tim dari kubu Eko menilai, Daryo melakukan money politic untuk memenangkan Pilkades.
“Sebelum permasalahan ini beres, jangan dulu ada pelantikan. Kalaupun dilantik, Desa Kertajaya pasti tidak akan kondusif,” ungkap Rahmanudin, Ketua Tim Pemenangan Eko, ketika ditemui HR, di Aula Kecamatan Mangunjaya, Senin (27/1/2014).
Rahmanudin menuturkan, sebelum Pilkades dilaksanakan, kedua belah pihak sudah membuat pernyataan, perjanjian, yang menyepakati agar tidak bertindak curang saat bertarung memperoleh simpati masyarakat.
“Kami juga menyayangkan, kenapa kecurangan ini terjadi. Kami merasa dibohongi,” tandasnya.
Hadi, anggota tim pemenangan Eko, menyebutkan, pihaknya sudah melaporkan perihal kecurangan tersebut kepada pihak kecamatan. Tapi laporan itu tidak juga ditindaklanjuti oleh pihak kecamatan. Hadi pun merasa diremehkan.
“Seharusnya kecamatan cepat tanggap dengan permasalahan ini. Karena menyakut pemerintahan Desa Kertajaya kedepanya,” katanya.
Camat Mangunjaya, Pakih S.Sos, membantah telah meremehkan laporan dari tim pemenangan Eko. Dia mengaku sudah melaporkan perihal kejadian dalam Pilkades Kertajaya kepada Pemerintah Kabupaten Pangandaran.
“Bupati sudah mengetahui persoalan ini. Kami (Camat) tidak bisa memutuskan persoalan ini, tetap harus menunggu keputusan dari Bupati,” ujarnya.
Pakih menambahkan, pihaknya siap memfasilitasi tim pemenangan Eko untuk berangkat ke Pangandaran, bertemu dengan Sekda ataupun Bupati secara langsung. “Biar permasalahan ini cepat selesai,” pungkasnya. (Andri/Koran-HR)