Photo : Ilustrasi Net/ Istimewa
Banyak orang bilang, kalau sering marah maka kita akan cepat tua. Kita tahu, marah adalah kondisi disaat kita sedang tidak senang. Hal ini bisa jadi diakibatkan lantaran kita berbuat kesalahan, terluka hati, kecewa, dihina, diperlakukan tidak sepantasnya, berang atau gusar terhadap suatu kondisi.
Marah juga merupakan sifat yang tidak baik, bila dilihat dari efek yang ditimbulkan bagi kesehatan. Marah akan menurunkan tingkat kebahagiaan. Bila kita marah, jantung kita berdetak kencang dan darah akan mengalir ke kepala. Orang yang sedang marah dapat terlihat dari mimik wajahnya yang menjadi merah padam.
Sebuah literatur ilmu kesehatan, menyatakan, tindakan marah adalah suatu kegiatan yang tidak baik bagi kesehatan. Biasanya orang akan menghubungkannya dengan adanya penyakit darah tinggi pada diri seseorang. Dengan kata lain, seseorang yang mempunyai tekanan darah tinggi, cenderung pemarah.
Pada saat marah, jantung dipacu untuk bernafas dengan cepat, karena jatung harus menyuplai darah ke otak. Apabila saat yang bersamaan kita mengidap penyakit kolesterol, maka akan ada pembuluh darah yang tersumbat, maka hal tersebut bisa menimbulkan stroke.
Marah juga akan menjadikan kita cepat tua. Alasannya karena pada saat marah, akan berdampak pada kulit muka. Raut muka akan mengerutkan wajah dan apabila sering terjadi, maka kulit muka akan berkerut, sehingga orang pemarah akan lebih terlihat cepat tua.
Pada saat marah juga, jantung dipacu secara mendadak dan cepat, darah dipompa secara tiba-tiba. Hal ini tidak baik bagi kesehatan jantung. Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang terpenting dalam tubuh, apabila jantung bermasalah, maka sirkulasi darah keseluruh tubuh tidak akan normal. Selain itu, seandainya dalam pembuluh-pembuluh darah terdapat penyumbatan, maka kerja jantung akan semakin berat.
Beberapa efek dari marah dapat terlihat secara psikologis ataupun secara fisik. Saat marah tekanan darah kita akan meningkat, sakit leher, sakit kepala, migrant, menggertakan gigi, dan lain-lain. Jika seseorang selalu marah, maka kemungkinan akan menjadi stoke, gagal ginjal, kegemukan atau badan yang menggigil.
Ahli kesehatan menemukan bahwa marah dapat mengurangi kapasitas jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Itu akan merusak otot jantung. Inilah alasan kenapa orang mendapat serangan jantung ketika seseorang marah besar.
Seseorang yang marah, biasanya setelah marah, ingin menyelesaikan rasa marah dan kekesalannya tersebut secara instan, sehingga hal ini dapat menyebabkan depresi, kecanduan obat, alkohol atau masalah sulit tidur. Saat hati merasa tidak damai, biasanya konsentrasi juga akan berkurang, saat di tempat kerja atau saat melakukan aktifitas rutin.
Marah merupakan salah satu bagian alami dari setiap manusia, tetapi biasanya efek dari marah tersebut selalu tidak menyenangkan bagi orang lain. Meski terkadang berpikir bahwa kita hanya mengekspresikan marah secara wajar, dan tidak berdampak kepada orang lain di sekitar kita.
Tetapi apabila marah tersebut sudah menjadi suatu kebiasaan, coba tanyakan kepada pasangan, teman, anak-anak atau kolega tentang dampak dari kita marah. Maka jangan heran, pasti kita akan terkejut mendengarnya, baik kemarahan yang dilakukan secara kasar ataupun secara sopan.
Untuk itu, kita tetap harus berusaha memaafkan dan melupakan masalah, jangan sampai itu dibawa ke dalam hati dan akhirnya memendam kemarahan. Marah juga sebagai akibat dari pikiran dan perasaan yang negatif dari diri. Dan menimbulkan reaksi kimiawi dalam tubuh, yang dapat mengganggu kesehatan kita. (net/R4)