Ketua Koperasi ASA, Yudho Hernowo, menyatakan siap menampung hasil daur ulang sampah rumah tangga yang dikelola masyarakat, pada acara Sosialisasi Pengelolaan Sampah, di Aula Kel. Pataruman. Photo : Deni Supendi/HR
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Koperasi Produsen Agropolitan Sumber Alam (ASA) Kota Banjar, Jawa Barat, berencana menciptakan kawasan percontohan kampung agro di Kota Banjar. Di dalam kawasan itu, semua jenis pengelolaan pertanian berbasis agro akan dijadikan model (demplot).
Pihak koperasi juga menyatakan, kawasan percontohan kampung agro itu akan dijadikan sebagai ikon Kota Banjar, yang saat ini mengusung visi agropolitan. Kunjungan dari pihak-pihak yang ingin melakukan studi banding, akan diarahkan ke tempat tersebut. Namun sayang, Koperasi ASA belum mau menyebutkan secara detil dimana tempat yang dimaksud.
“Konsepnya kita sudah punya. Jadi nanti, ketika ada kunjungan dari luar, yang ingin melihat perkembangan agropolitan di Kota Banjar, mereka bisa datang ke kampung agro (demplot) ini,” ungkap Yudho Hernowo, Ketua Koperasi Produsen ASA Kota Banjar, kepada HR, belum lama ini.
Yudho menuturkan, saat ini koperasi yang dipimpinnya, sudah menjalin kerjasama dengan sejumlah pemerintah daerah di luar pulau Jawa. Meski begitu, pihaknya tetap bersikukuh untuk mengabdikan diri, mengembangkan kawasan agropolitan di Kota Banjar.
Menindaklanjuti agenda tersebut, kata Yudho, Koperasi ASA selalu berupaya menyampaikan gagasan tentang pengembangan kawasan agropolitan kepada semua kalangan. Selain itu, koperasi juga gencar melakukan pembinaan kepada para petani yang ada di Kota Banjar.
Bahkan, beberapa waktu lalu, lanjut Yudho, Koperasi bekerjasama dengan Dinas Ciptakarya, Kebersihan, Tataruang dan Lingkungan Hidup (DCKTLH) Kota Banjar, dengan menggelar sosialisasi kepada masyarakat, tentang pengelolaan sampah pilah rumah tangga dengan metode 3R (Reuse, Reduce, and Recyle).
Yudho mengaku, saat ini Koperasi ASA sudah memiliki pangsa pasar yang pasti. Dalam sehari saja, kebutuhan pupuk kompos yang disuplai oleh Koperasi ASA di pasaran, sudah mencapai 20 ton.
“Ini peluang besar bagi masyarakat Banjar. Jangan takut, koperasi akan membantu memasarkan hasil daur ulang sampah yang dikelola masyarakat. Jual saja, koperasi pasti akan membelinya,” katanya.
Sebagai bentuk komitmen, kata Yudho, Koperasi ASA bersama-sama dengan DCKTLH berencana akan turun ke lapangan secara langsung, untuk melakukan pembinaan dalam pengelolaan sampah di tingkat RT (Rumah Tangga) dan RW (Rukun Warga).
Yudho menambahkan, Koperasi ASA Kota Banjar sudah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Propinsi Bali, yang meliputi kabupaten dan kota se-Bali, dalam pengembangan produk organik, diantaranya di bidang pengelolaan sampah dan pertanian.
“Selain Bali, program serupa juga sedang dijalankan Koperasi ASA, di sejumlah daerah lain, seperti Lampung, Kalimantan, Tegal dan beberapa wilayah lainnya,” pungkas Yudho. (Deni/Koran-HR)