Photo : Ilustrasi Net/ Istimewa
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Sejumlah petani di Desa Mekarjaya, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat masih bisa menikmati hasil panen, meski kuantitas padi yang dipanen pada musim kali ini kurang maksimal.
Pendi, petani Mekarjaya, Senin (16/12), mengakui, jumlah hasil panen kali ini turun sangat drastis. Hal tersebut diakibatkan adanya serangan hama wereng batang coklat ganas, yang menyerang hampir di semua lokasi pertanian di Ciamis.
“Saya hanya mendapatkan hasil dua kwintal padi. Padahal biasanya tujuh kwintal padi kering giling. Jika dihitung-hitung, hampir setengah lahan pertanian yang diserang hama, gagal karena mengering,” ungkapnya.
Kepada HR, Pendi mengeluhkan kesulitan yang dihadapinya saat memasuki musim tanam tahun 2014. Dia memperkirakan, biaya produksi akan membengkak, ditambah lagi dengan harga pupuk yang mahal.
Pendi juga khawatir, serangan hama wereng yang terjadi belakangan ini, akan menimpa di musim yang akan datang. Namun begitu, untuk mengantisifasi masa tanam tahun 2014, dia sudah mempersiapkan bibit padi.
“Melihat cuaca sekarang, jenis padi yang akan ditanam tentunya harus diganti. Saya tidak lagi menanam jenis padi Cianjur yang mudah terserang hama wereng. Meski hasil padi jenis ini sangat bagus kualitasnya,” ujarnya.
Petani lainnya, Apid, mengatakan, pada masa panen sekarang, hampir 300 bata dari total 500 bata lahan sawahnya miliknya, tidak membuahkan hasil. Semua tanaman padi miliknya mati,akibat hamaa wereng.
“Meski kecewa dengan panen sekarang, saya tetap berupaya membalikan keadaan. Mudah-mudahan di masa tanam nanti hasilnya lebih baik,” katanya.
Seperti halnya Pendi, Apid juga tidak menanam padi jenis Cianjur. Dia tidak yakin, padi jenis Cianjur bisa bertahan di musim tanam 2014. Masalahnya, kata Apid, hawa wereng menyukai hawa atau cuaca seperti sekarang.
Menurut Apid, sejumlah petani di Desa Mekarjaya sepakat, mengganti jenis bibit padi, dan kembali ke jenis padi Ciherang, yang lebih tahan terhadap serangan hama. (es/Koran-HR)