Foto: Ilustrasi/Istimewa Net
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Target produksi padi Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, pada tahun 2013 ini masih belum memenuhi target. Pasalnya, sampai Bulan November ini, tercatat, produksi padi baru mencapai 69.391 ton Gabah Kering Giling (GKG). Padahal target produksi Ciamis, adalah 78.343 ton GKG.
Angka target tersebut diperoleh dari 36 wilayah kecamatan, diantaranya 26 Kecamatan di Kabupaten Ciamis, dan 10 Kecamatan di Pangandaran. Adapun jenis padinya adalah jenis padi Ciherang IR 64, dengan jumlah total luasan area tanam sebesar 51. 853 hektar.
Menurut data dari Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis, sentra padi masih meliputi kecamatan Panumbangan, Lakbok, Purwadadi dan Banjarsari. Sementara sentra Pangandaran terdiri dari Kecamatan Kalipucang, Mangunjaya dan Padaherang.
“Faktor cuaca dan serangan hama wereng menjadi kendala menurunnya jumlah produksi padi,” ungkap Kabid Produksi Padi dan Tanaman Serelia, Dinas Pertanian Ciamis, Ma`mun, Selasa (10/12).
Ma`mun mengatakan, meski tahun ini diprediksi terjadi kekurangan, namun dibanding capaian tahun lalu, ada peningkatan jumlah produksi padi. “Tahun 2012 lalu produksi padi hanya mencapai 68.8891 Ton GKG. Artinya ada peningkatan dibanding tahun lalu, “ ujarnya.
Disamping masalah cuaca dan hama, Ma`mun menghimbau agar masyarakat mempertahankan luasan areal lahan pertanian yang difungsikan sebagai lahan padi (sawah). “Alih fungsi lahan harus diperhatikan juga oleh masyarakat,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Desa Cieurih, Kecamatan Cipaku, Nanang, menuturkan, 70 persen lahan pertanian di wilayahnya terserang hama wereng. Akibatnya, produksi padi mengalami kegagalan.
“Ini sudah terjadi kategoti KLB (Kejadian Luar Biasa). Kami meminta para petani untuk berhenti menanam padi pada musim tanam mendatang, sebelum ada penanganan soal hama wereng,” katanya.
Nanang menjelaskan, serangan hama wereng yang terjadi di desanya, hampir merata di setiap pesawahan yang ada disana. “Petani yang menerapkan pola tanam Legowo 2 dan 4, tetap juga terserang,” katanya.
Dari pantauan HR di lapangan, serangan hama wereng di Desa Mekarjaya, Baregbeg, justru terjadi pada petani yang tidak menerapkan pola tanam legowo 2 dan 4. “Kami aman dari serangan hama wereng, karena menerapkan pola tanam legowo 2 dan 4,” pungkasnya. (DK/Koran-HR)