Photo : Ilustrasi Net/ Istimewa
Cijulang, (harapanrakyat.com),-
Dinas Kelautan Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, siap meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal itu dikatakan Kepala DKPK Pangandaran, Ir. Adi Nugraha, M.Pd, saat memimpin Rapat Koordinasi bersama Kepala UPTD dan BP3K se-Kabupaten Pangandaran, Selasa (17/12).
Adi menuturkan, peningkatan pendapatan masyarakat Pangandaran perlu didorong oleh pemerintah. Dia menilai, 10 kecamatan yang ada di Pangandaran mempunyai potensi yang sangat baik dari berbagai aspek, terutama di bidang pertanian, peternakan, kelautan, kehutanan, perkebunan dan ketahanan pangan.
Secara institusi, Adi berharap perlu adanya kesamaan presepsi antara DKPK dengan masyarakat. Agar dapat melangkah secara bersama-sama demi kesejahteraan masyarakat, dan menggali serta mengembangkan potensi.
“Mayoritas masyarakat Pangandaran adalah nelayan, petani, buruh tani dan kehutanan sampai masyarakat pengolah jasa. Itu semua kegiatannya ada di dinas kami. Dalam Rakor dibahas bagaimana masyarakat menambah pendapatan dengan mengolah sumber daya potensi yang ada,” kata Adi.
Lebih lanjut, Adi menjelaskan, di bidang kelautan pihaknya sudah mewacanakan cara meningkatkan pendapatan masyarakat kelautan dalam hal perikanan, baik perikanan laut atau pun ikan kolam. Dari sektor perikanan, masyarakat berhasil membuat naget dan bahan baku yang lain.
Untuk lebih mengefektifkan kinerja di internal DKPK, Adi mengaku, membuat sebuah terobosan baru dengan menerapkan konsep kerjasama (MoU) antar bidang. Dengan begitu, kegiatan setiap bidang bisa singkron dengan kebutuhan masyarakat.
“Di bidang tanaman pangan, ada program penanaman jagung, dan sudah diwacanakan melakukan MOU dengan bidang peternakan. Kedepan akan dijadikan pola kerjasama dalam memenuhi kebutuhan pakan untuk makanan sapi,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Penyuluh Pertanian, Kodir Zulhaedir, menuturkan, pembinaan yang dilakukan penyuluh sudah sangat efektif. Hal tu mengingat pengembangan potensi pertanian di Pangandaran sangat tinggi. Adapun target sasaran yang sudah diagendakan secara rutin adalah kepada para kelompok tani yang sudah terdaftar di Dinas dan BP3K.
“Jumlah kelompok binaan yang terdaftar mencapai 811 kelompok, terdiri dari 222 kelompok pemula, dan 499 kelompok lanjut. Bobot nilai kelompok pemula 250 poin, sedangkan kelompk lanjut 500 poin,” ujarnya.
Kodir menambahkan, selanjutnya adalah kelompok madya atau bisnis. Dalam penilaiannya kelompok ini mendapatkan 750 poin. Jumlahnya ada 73 kelompok. Terakhir adalah kelompok utama, dengan penilaian 1000 poin, dan saat ini jumlahnya 17 kelompok.
“Disamping itu, data yang terdaftar di kami ada 95 gabungan kelompok tani (Gapoktan). Posluhdes sebanyak 50 Kelompok. Pendataan itu disesuaikan dengan Peraturan Badan SDM No 168 Tahun 2011, Pedoman Pembinaan Kelompok Tani dan Gapoktan, dan Peraturan Mentri Pertanian No 82 Tahun 2013,” kata Kodir.
Namun demikian, imbuh Kodir, pihaknya akan melakuka pendataan ulang dan verifikasi kelompok-kelompok tersebut, termasuk data kelompok yang belum masuk ke Dinas atau BP3K. (Syam/Koran-HR)