Ayam sentul dipamerkan saat pesta patok tahun 2013, di Ciamis, Selasa (17/12). Foto: Dicky Heryanto Adjid/HR
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Syam sentul sudha disertifikasi. Ayam yang dikenal sebagai ayam Ciung Wanara, ayam khas dari Kabupaten Ciamis ini mengundang kebanggan tersendiri berbagai pihak, termasuk Bupati Ciamis.
Seperti diketahui melalui Keputusan Mentri Pertanian (Menpan) Nomor: 698/Kpts/ PD.410/2/2013, ditetapkan ayam asli Ciamis tersebut sebagai rumpun ayam lokal Indonesia. Ayam asli Ciamis yang sudah turun temurun diternakan dari abad 8 ini, mempunyai sebaran selain di Kabupaten Ciamis, juga di Cirebon, Majalengka, Sumedang, Bandung dan Bogor.
Pada pembukaan Pesta Patok Tahun 2013, Selasa (17/12), Bupati Ciamis mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi dengan pengembangan ayam kampung atau Buras khas Ciamis yang kini tengah disertifikasi pemerintah pusat sebagai ayam asli Ciamis.
“Menambah kepercayaan diri para peternak. Termasuk Sapi Rancah yang kini tengah dikembangkan,” paparnya.
Dihubungi terpisah, Asda II Bidang Pembangunan dan Ekonomi, H. Sukiman mengatakan, dengan disertifikasinya ayam sentul oleh pemerintahan pusat, selain bisa menambah kebanggan peternak ayam buras dan masyarakat, juga bisa merangsang pertumbuhan peternakan ayam Buras.
“Artinya, akan memberikan dampak ekonomi pada masyarakat peternak dan masyarakat Ciamis umumnya,” ujarnya.
Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Ciamis, H. Wasdi, didampingi Kabid Produksi Peternakan, Yanto mengatakan, bahwa dengan diperolehnya sertifikasi ayam sentul sebagai ayam asli Ciamis, akan berpengaruh terhadap iklim pengembangan ayam Buras di masyarakat Ciamis.
“Alhamdulilah Sifat Kualitatif, Kuantitatif dan Bentuk ayam Sentul sudah disertifikasi pemerintahan pusat, setelah sebelumnya Gubernur Jawa Barat mengeluarkan surat bernomor 524/4224/Binprod, soal penetapan rumpun ternak ayam sentul pada 3 Sepetember 2012 lalu,” katanya.
Masih menurut Wasdi, keunggulan ayam sentul yakni lebih tahan terhadap penyakit ND, jumlah produksi telur lebih banyak 1-3 butir, periode bertelur 118 butir, dan warna bulunya yang khas bukan mustahil dapat dijadikan ayam hias.
“Pola pengembangannya sebagai bibit unggul kelompok, dengan pola kawin alam, juga pemamfaatan IB,” tandasnya.
Yanto, menambahkan, tujuan pengembangan ayam sentul tidak semata hanya untuk pengembangan aspek ekonomi, melainkan juga untuk aspek pelestarian Plasma Nuftah Khas Ciamis.
“Varietasnya beragam, ada ayam sentul batu, kelabu, debu, emas dan geni,” pungkasnya. (DK/Koran-HR)