Nasiwan sedang menunjukan padi yang diserang hama wereng. Sebagian batang padi mengering, sebagian lagi pertumbuhannya tidak normal. Photo : Eli Suherli/HR
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Satu hektar sawah milik lima petani, diantaranya milik Nasiwan, Apid, Pendi, Darsu dan Anda, warga Desa Mekarjaya Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis diserang hawa wereng. Kelima petani itu memperkirakan, kemungkinan besar hasil panen mendatang tidak akan maksimal.
Nasiwan (63), Minggu (3/11), mengatakan, serangan hama wereng terjadi di saat buah padi sudah mulai keluar dari batang padi, yang sekarang berumur 75 hari. “Hama ini menyerang semua tanaman, sehingga tanaman menguning, mulai dari daun hingga batang. Bahkan sebagian rumpun padi mulai kering akibat serangan hama tersebut,” ungkapnya.
Menurut Nasiwan, untuk mengatasi serangan hama wereng, setiap 3 hari sekali, dia dan petani lainnya mencoba untuk menyelamatkan tanaman padi dengan menyemprotkan pestisida. Tujuannya agar hama wereng tersebut mati atau pergi meninggalkan tanaman.
“Kami kewalahan dengan ini. Apalagi berbarengan dengan perubahan cuaca,” katanya.
Apid (50), pemilik sawah seluas 400 bata, mengatakan, awalnya dia menganggap serangan hama itu biasa saja. Namun, selang beberapa hari kemudian, sebagian besar tanaman padi miliknya menguning dan akhirnya mati kekeringan.
“Sekarang, hama ini sudah menjadi musuh besar kami para petani,” katanya.
Meski begitu, sambil berupaya melakukan penyemprotan obat, dia juga masih akan menununggu hasil panen akhir dari sisa tanaman padi miliknya yang masih hidup.
Sementara menurut Pendi (67), dirinya sudah bisa memprediksi, bahkan memastikan, hasil panen nanti, dia akan mengalami kerugian yang sangat besar, bila dibandingkan dengan hasil panen pada musim sebelumnya.
“Saya juga masih menduga-duga, apakah karena menggunakan bibit padi Cianjur, sehingga hama wereng ini menyerang. Namun dengan kejadian ini, saya berharap adanya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Ciamis, membantu menyelamatkan tanaman padi yang diserang hama wereng di Desa Mekarjaya, meski dengan hasilnya nanti tidak maksimal,” pungkasnya. (es/Koran-HR)