Ruang Kelas Baru (RKB) di SMA Negeri 1 Ciamis yang mengalami ambruk akibat buruknya kualitas bajaringan yang digunakan, Kamis (31/10). Foto: Eli Suherli/HR
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Penanggungjawab pelaksana pembangunan ruang kelas di SMAN 1 Ciamis, menyatakan, peristiwa ambruknya atap ruangan kelas sekolah yang terbuat dari rangka baja ringan terjadi lantaran human error atau kesalahan manusia.
Cucu, pelaksana dari CV Sindangrasa, Senin (4/11), mengutarakan, ambruknya atap baja ringan tersebut memang merupakan kesalahan yang seharusnya tidak perlu terjadi. “Selama ini, kita sering melakukan pemasangan atap baja ringan. Dan tidak menemukan masalah seperti ini. Kesalahannya, ada pada pekerja. Orang yang biasa melaksanakan pekerjaan ini, sedang mengerjakan proyek lain di luar kota, sehingga kita menggunakan pekerja lain,” ungkapnya.
Menurut Cucu, setelah mengecek ke lokasi, banyak sekali kesalahan, terutama dalam pemasangan baut. Dia menemukan, banyak baut yang belum terpasang, sehingga ketika menerima beban berat seperti genting, jelas tidak akan kuat.
“Banyak sekali baut yang tidak terpasang, yang seharusnya dipasang tiga baut ini dipasang dua baut, jelas jika seperti ini tidak akan dapat menahan beban berat,” katanya.
Pada kesempatan itu, Cucu mengaku, perusahaannya akan bertanggungjawab untuk memperbaiki atap ruang kelas yang ambruk itu. Tentunya dengan kualitas yang lebih baik, dan menggunakan tenaga atau pekerja yang ahli.
Mengenai surat dukungan dari perusahaan baja ringan, tambah Cucu, pihaknya sudah memiliki surat dukungan dari salah satu perusahaan deakreatur baja asal Bandung. Dan pekerjaan ini disubkontrakan kepada perusahaan baja tersebut.
Soal permasalahan ini, kata Cucu, pihaknya sedang menunggu konfirmasi dari pihak kepolisian, yang sedang melakukan pemeriksaan. Pihaknya juga tidak berani untuk bersepekulasi, sebelum ada keputusan dari pihak kepolisan.
Sementara itu, Dadang, Distributor baja merk Tidar, untuk wilayah Priangan Timur, mengatakan, dengan kejadian ini pihaknya ikut terseret masalah. Sebab ada baja yang dipakai oleh CV Sindangrasa dengan merek Tidar.
“Padahal kita tidak pernah memberikan surat dukungan kepada CV tersebut. Di lokasi robohnya ruang kelas SMAN 1 Ciamis, terdapat rangka atap baja, yang salah satunya bermerek Tidar,” ungkapnya.
Dadang menandaskan, pihaknya bisa membuktikan bila perusahaannya tidak pernah memberikan surat dukungan kepada CV Sidangsari. Adapun surat dukungan yang disebutkan CV tersebut, itu disinyalir surat dukungan palsu.
“ Kami siap membuktikannya, dengan memberikan surat dukungan asli dari perusahaan Tidar, jika kami disangkut-pautkan dalam permasalahan ini. Sepengetahuan saya, surat dukungan deakreatur itu, merupakan surat dukungan interior, bukan surat dukungan dari perusahaan baja,” pungkasnya.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Bantuan Propinsi, Dinas Pendidikan Ciamis, H. Anto Risyanto, mengatakan, Disdik sebagai pengawas pelaksana pekerjaan RKB, menilai, terkait ambruknya atap ruang kelas SMAN 1 Ciamis, kesalahan ada pada pihak rekanan.
“Itu sudah merupakan kesalahan pihak rekanan. Tentu tanggung jawab rekanan untuk memperbaikinya. Soal lainnya, seperti pembelian baja ringan, Disdik tidak tahu-menahu,” pungkasnya. (es/Koran-HR)
BERITA TERKAIT
Inilah Dugaan Penyebab 2 Ruang Kelas di SMA 1 Ciamis Ambruk
Pasca 2 Ruang Kelas Ambruk, SMA 1 Ciamis Khawatir
Bajaringan Kualitasnya Buruk, Ruang Kelas di SMA 1 Ciamis Ambruk