Seorang Pengrajin di wilayah balokang saat menjemur Bata Merah. Photo : Eva Latifah/HR
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Sejumlah pengrajin batu bata merah di wilayah Kota Banjar “menggenjot” produksinya. Mencetak batu bata merah sebanyak-banyaknya, itu sengaja dilakukan agar mendapatkan hasil maksimal sebelum musim hujan tiba.
“Mumpung masih ada cuaca panas, kita cetak sebanyak-banyaknya. Cuaca panas seperti sekarang ini kita manfaatkan untuk mengeringkan batu bata. Dengan begitu stok bata siap bakar akan sangat banyak,” ungkap Ruslani, pengrajin batu bata merah Balokang, belum lama ini.
Ruslani menuturkan, para pengrajin di wilayahnya, saat ini masih berusaha terus mencetak hingga musim hujan tiba. Musim kemarau ini, semua pengrajin mencetak secara besar-besaran. “Jadi, nanti waktu udah datang hujan, tinggal membakar saja,” ujarnya.
Meski dikerjakan secara “ngebut”, para pengrajin mengaku tetap mengutamakan kualitas batu batanya. Sebab bagi mereka, kepercayaan dan kepuasan konsumen terhadap hasil batu bata yang dibuatnya itu lebih prioritas.
Namun demikian, Ruslani tidak membantah, memasuki musim penghujan kali ini, dia dan sejumlah pengrajin lainnya, memiliki kekahwatiran. Dia menilai, jika curah hujan tinggi, angka produksi batu bata merah akan menurun.
“Soalnya, kita akan kesulitan untuk melakukan pengeringan batu bata merah yang kita produksi,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Jarwo, pengrajin bata asal Langensari, mengaku, bila curah hujan tinggi, selain soal aktifitas produksi yang menurun, dia khawatir, harga bata merah yang saat ini berada di atas langit itu, akan turun secara drastis.
“Mudah-mudahan saja, harganya tetap stabil,” harapnya.
Di tempat terpisah, pengepul bata merah, Denden, mengaku optimis, harga bata merah di musim penghujan nanti, masih akan tetap bertahan. Dengan kata lain, belum bisa dipastikan akan mengalami penurunan harga.
“Saya kira, meskipun sudah memasuki musim penghujan, kebutuhan atau permintaan konsumen batu bata merah masih tinggi,” katanya. (Deni/Koran-HR)