Ilustrasi. Foto: Istimewa/Net
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis menghimbau masyarakat untuk waspada dalm menghadapi perubahan cuaca, dari kemarau ke musim penghujan. Sebab, dalam kondisi seperti ini, penyebaran penyakit terbilang sangat rentan.
Kasie Penanganan Penyebaran Penyakit dan Penanggulangan Bencana Alam (P4B), Dinkes Ciamis, Osep Hernandi, Senin (28/10), mengatakan, perubahan cuaca sekarang ini membawa dampak yang kurang baik terhadap kesehatan tubuh, terutama peyebaran penyakit diare dan Demam Berdarah (DBD).
“Penyakit diare sangat mungkin terjadi terhadap anak-anak kecil, dan DBD dimungkinkan sekali akan banyak penderitanya. Sebab penyebaran nyamuk Aides Aigifti sangat menyukai lokasi yang lembab,” ungkapnya.
Demi menjaga terjadinya wabah diare dan juga DBD, kata Osep, tentunya masyarakat senantisa menjaga kebersihan di lingkungan. Selain itu, menjaga pola makan yang sehat, karena diare disebabkan dari pasokan makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Menurut Osep, penyakit diare biasanya rentan menyerang anak usia 5 tahun. Karena, anak usia ini banyak mengkonsunsi makanan jajanan, sehingga mereka sangat mudah terserang penyakit diare.
Untuk menghindarinya, lanjut Osep, orang tua dituntut lebih mengawasi asupan makanan bagi anaknya. “Sekarang ini banyak sekali jajanan dengan beraneka ragam rupa dan bentuk. Namun hal itu tidak menjamin kesehatan anak-anak,” jelasnya.
Osep menambahkan, Dinkes Ciamis sudah memberikan himbauan kepada seluruh Puskesmas, untuk mensosialisasikan tentang bahaya penyakit diaere dan DBD, berikut dengan upaya penanganannya.
Senada dengan itu, Kepala Puskesmas Kecamatan Cipaku, Hamlan, meminta masyarakat untuk segera mendatangi Puskesmas, bila sudah merasa terserang penyakit, dan segera memeriksakan diri.
“Tubuh jika terkena diare biasanya buang air besar (BAB) terus. Namun, biasanya masyarakat tidak langsung memeriksakan diri, dan lebih memilih mengkonsumsi obat dari warung. Padahal jika diperiksa di Puskesmas, tentunya akan berbeda hasilnya, terutama dalam pemberian obat,” ungkapnya.
Hamlan menuturkan, dengan perubahan cuaca ini, Puskesmas Cipaku senantiasa memberikan penyuluhan, baik melalui Posyandu, Puskesdes ataupun kegiatan PKK. Ia melanjutkan, meski Cipaku tidak termasuk kategori endemik penyebaran DBD, akan tetapi sosialisai terus dijalankan.
“Kebanyakan masyarakat tidak faham, baik diare maupun DBD, sehingga jika terkena mereka tidak tahu. Apabila penyakitnya tidak kunjung sembuh, barulah mereka memeriksakan diri,” pugkasnya. (es/Koran-HR)