Enah, petani asal Dusun Balemoyan, terpaksa memangkas habis tanama padi miliknya yang menjadi korban serangan hama werng coklat. Photo : Eli Suherli/HR
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Gara-gara tidak kebagian cairan pestisida dari Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Ciamis, petani di Desa Mekarjaya, Kecamatan Baregbeg, terpaksa memangkas tanaman padi yang sudah diserang hama wereng batang coklat.
Enah (55), petani asal Dusun Balemoyan, Senin (18/11), mengaku tidak tahan melihat kondisi tanaman padi miliknya. Alasannya karena serangan hama wereng batang coklat semakin meluas, dan hampir menyerang semua tanaman padi.
“Saya sengaja memangkasnya. Sebab jika dibiarkanpun, tanaman padi ini tetap akan mati,” ungkapnya.
Menurut Enah, dia sudah mendengar, petani akan mendapat bantuan obat cairan pestisida, yang sengaja dibagikan Distan untuk menanggulangi hama wereng. Tapi, petani di Blok Wasiat Desa Mekarjaya, sampai sekarang belum menerimanya.
Kepada HR, Enah menyayangkan, serangan hama kali ini cukup ganas. Namun, Distan Kabupaten Ciamis seolah enggan bertindak. Banyak petani mengeluhkan Distan yang kurang sigap mengatasi hal ini.
“Ini bencana bagi petani. Seharusnya bertindak secara serius. Pembagian obat pestisida juga diberikan secara tidak menyeluruh,” tandasnya.
Meski sudah membeli obat pembasmi hama, ternyata hama wereng coklat tetap membandel, alhasil, penanganan tersebut tidak membuahkan hasil. “Tidak ada perubahan. Jelas ini musibah bagi kami (petani). Padahal, Bulan Desember mendatang, seharusnya kami panen,” katanya.
Senada dengan itu, Pendi (67), petani asal Desa Saguling, sudah memastikan, tanaman padi miliknya akan mengalami gagal panen. Sebab, serangan hama tersebut telah menghancurkan seluruh tanaman padi seluas dua hektar yang dia punya.
“Panen sekarang saya cuma gigit jari. Hasilnya jelas tidak akan maksimal. Jika dihitung pengeluaran, modal tidak akan kembali lagi,” katanya.
Menurut Pendi, pada musim tanam kali ini, dia menanam jenis padi Cianjur, yang tergolong jenis padi unggulan. Soalnya, di musim tanam kedua, saat itu hasil panennya cukup menjanjikan.
Menaggapi kondisi itu, Ketua DPRD Ciamis, H. Asep Roni, mengatakan, serangan hama kali ini merupakan bencana bagi petani. Seharusnya, kondisi demikian bisa ditangani cepat oleh Dinas Pertanian Ciamis.
“Bencana ini memang tidak bisa diprediksi. Namun, jika Distan mengetahui setiap pola tanam, mungkin serangan hama ini bisa diantisipasi,” katanya.
Dari kejadian tersebut, Asep Roni menyimpulkan, bahwa Distan belum begitu siap dalam menanggulani serangan hama pada musim kali ini. Salah satunya, terlihat dari pembagian obat pembasmi hama yang tidak menyeluruh. (es/Koran-HR)