Antonio, korban penipuan kupon berhadiah, saat menunjukan bukti resi bank pengiriman uang yang ditransferkan ke sesorang yang mengaku bernama Rahmad Afandi, di Mapolsek Parigi, Sabtu (9/11). Foto: Syamsul Maarif/HR
Parigi, (harapanrakyat.com),-
Penipuan dengan iming-iming hadiah yang menjual nama sebuah produk, kini modusnya semakin rapih. Bayangkan saja, di dalam kemasan produk mie instan merk Pop Mie yang masih disegel rapih, ternyata ditemukan kupon berhadiah palsu alias penipuan. Modus itu pun sudah memakan korban, salah satunya dialami Antonio (47) warga Dusun Bojongsalawe, Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.
Antonio, korban penipuan, kepada HR, di Mapolsek Parigi, Sabtu (9/11), mengatakan, dirinya sudah tertipu uang sebesar Rp. 3.750.000,- setelah mendapati kupon berhadiah yang terdapat di dalam kemasan mie instans Pop Mie.
Menurut dia, hari Senin (4/11) lalu dirinya membeli Pop Mie dengan jumlah banyak di sebuah toko grosir di Pasar Parigi untuk stok penjualan di warungnya. Selang berapa hari kemudian, tepatnya Kamis, (7/11) dia ingin menyeduh pop mie yang dijajakan di warungnya. Setelah membuka kemasan pop mie tersebut, ternyata mendapatkan tiga lembar kupon berhadiah.
Setelah kupon tersebut dibaca, kata Antonio, di sana tertulis kalimat yang berbunyi, ‘selamat anda mendapatkan hadiah undian Nissan Juke dan segera menghubungi nomor yang tertera atas nama Rahmat Afandi.
“Ketika saya berhasil berkomunikasi dengan nomor telepon tersebut, kemudian orang yang mengaku Rahmad Afandi itu meminta uang sebesar Rp. 3.750.000 dengan dalih untuk mengurus pajak kendaraan, BBN, STNK, BPKB,” terangnya.
Karena percaya dengan kupon tersebut, ditambah orang yang ditelepon berbicaranya sangat menyakinkan, Antonio pun mengaku langsung mentransferkan uang via ATM di salah satu bank ke rekening yang diberikan oleh Rahmad Afandi tersebut.
Antonio menambahkan, selang satu hari kemudian, tepatnya Jum’at (8/11), orang yang mengaku Rahmat Afandi itu kembali menelepon dan mengaku tengah berada di Kanit Lantas Polda Metro Jaya. Orang itu pun mengaku sedang melakukan pengecekan nomor kir kendaraan.
“Yang membuat saya terkejut, orang itu meminta lagi uang untuk biaya surat keterangan jalan, asuransi, dan surat dinas perhubungan dengan jumlah Rp. 7.950.000,” katanya.
Setelah berdiskusi dengan keluarga, sambung Antonio, menghasilkan kesimpulan bahwa ada keganjilan pada kupon berhadiah tersebut, meski didapat dalam kemasan produk makanan terkenal. “Yang saya curiga, kok ada kupon berhadiah di dalam kemasan Pop Mie itu, sementara di luar kemasannya tidak terdapat pengumuman bahwa produk itu tengah menggelar undian berhadiah,” ujarnya.
Setelah rasa curiganya semakin tinggi, kemudian Antonio memutuskan untuk mengabaikan permintaan uang yang kedua kalinya itu.
“Setelah yakin menjadi korban penipuan, saya langsung menghubungi BRI Unit Parigi untuk melacak alamat si pemilik rekening atas nama Antonio tersebut. Tapi pihak BRI Parigi memberi saran agar saya melapor ke BRI pusat di Jakarta, tapi dengan syarat harus dilampiri surat dari Polsek setempat,” terangnya.
Menurut Antonio, dirinya pun tidak hanya meminta surat keterangan dari Polsek Parigi saja, tetapi sekaligus mengadukan kasus penipuan ini untuk ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku. (Syam/R2/HR-Online)