Sejarawan Sunda, Prof. Sobana tampak tengah meneliti penemuan 170 Batu di rumah Ojo Parjo, Dusun Ciaren, Desa Sukamaju, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Sabtu ( 02/10). Foto: Dicky Heryanto Adjid/HR
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Setelah ditemukan 170 batu mirip benda purbakala, beberapa tahun lalu dan kini masih tersimpan di rumah Ojo Parjo di Dusun Ciaren, Desa Sukamaju, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, ternyata mengundang penasaran sejumlah pihak, tidak terkecuali Sejarawan Sunda, Prof. Sobana.
Sobana yang datang bersama staf dosen Prodi Sejarah Unigal, Drs. Kuswandi, Minggu (3/11), tampak meneliti ratusan batu yang tersusun rapih di rumah Ojo tersebut.
Usai meneliti batu tersebut, Sobana, mengatakan, kedatangannya ke rumah Ojo Parjo, tak lain untuk memastikan terkait penemuan batu yang disebut-sebut mempunyai nilai kesejarahan. “Jika dilihat sepintas, dimungkinkan batu-batu itu mirip benda purbakala pada transisi zaman paleolitikum dan mesolitikum. Karena terlihat bentuknya alami dan tidak dibuat manusia,” kata Sobana.
Umumnya, lanjut Sobana, pada zaman prasejarah tersebut, batu-batu itu digunakan sebagai alat mata pencaharian dan perkakas dapur manusia purbakala.
Menurut Sobana, jika dilihat dari jenis batunya, tampak memiliki kekhususan tersendiri, dimana batu ini hanya bisa ditemukan di Dusun Ciaren saja. “Kalau bukan batu lokal, pasti ada kemiripan dengan jenis batu-batu yang sudah ditemukan lebih dahulu di daerah lain. Tapi batu ini sangat berbeda sekali dan banyak ditemukan keunikannya,” ungkapnya.
Namun demikian, Sobana mengatakan, pihaknya akan segera mengkonfirmasi soal penemuan tersebut ke Balai Arkeologi Nasional. “Secara informal nanti saya komunikasikan soal ini,” katanya.
Menanggapi kedatangan Sejarawan Sunda tersebut, Ojo sang pemilik ratusan batu itu, mengaku gembira, mengingat dia pun berharap Sobana bisa mengkomunikasikan penemuan batu di sekitar pekarangan rumahnya tersebut ke pihak Pemerintah, khususnya Balai arkeologi. “ Ya harus diteliti untuk dicari korelasi dengan kesejarahannya,” tuturnya.
Ditempat terpisah, Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Parawisata dan Kebudayaan Ciamis, Agus Yani, mengatakan, pihaknya sudah melayangkan surat ke Balai Arkeologi Nasional terkait penemuan ratusan batu tersebut, pada Minggu lalu.
“Tunggu saja, sekitar tanggal 7 atau 8 bulan ini, mereka (Peneliti Balai Arkeologi) mau turun ke lapangan, sembari meneliti penemuan baru di Cijeungjing,” pungkasnya. (DK/R2/HR-Online)