Infrastruktur kawasan Pantai Batu Hiu mendapat perhatian dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ciamis. Kali ini, Pemkab Ciamis membantu pembangunan tangga, untuk mempermudah akses pengunjung. Foto: Syamsul Maarif/HR
Parigi, (harapanrakyat.com),-
Dalam rangka peningkatan promosi dan pemerataan penghasilan pedagang di lingkungan Wisata Pantai Batu Hiu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ciamis mengalokasikan anggaran untuk pengembangan infrastruktur wilayah Pantai Batu Hiu Kabupaten Pangandaran.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ciamis, Sobar Sugema, saat meninjau lokasi pembangunan infrastruktur tangga, di kawasan Pantai Batu Hiu, tepatnya di bagian timur, Minggu (6/10).
Sobar mengatakan, alokasi anggaran untuk infrastruktur tangga di kawasan Pantai Batu Hiu, yang dianggarkan dari APBD murni tahun 2013, sebesar Rp. 314. 401. 000,00. “Pembangunan infrastruktur ini telah dilelangkan, dan dimenangkan oleh CV Tirtosari,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Sobar berharap, pembangunan tersebut bisa mendongkrak kunjungan wisatawan ke kawasan Pantai Batu Hiu. Selama ini, dia mengaku kerap mendengar keluhan dari pedagang soal berkurangnya jumlah pengunjung.
Lebih lanjut, Sobar menuturkan, selain merupakan program dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ciamis, kawasan Pantai Wisata Batu Hiu ini masih aset pemerintah Kabupaten Ciamis.
“Dengan tangga itu, pengunjung bisa lebih mudah untuk mengakses pantai timur ataupun bukit batu hiu. Para pedagang pun tidak lagi perlu takut kekurangan pengunjung,” ujarnya.
Adnan (50), pedagang yang biasa mangkal di Pantai Timur Batu Hiu, mengatakan, pembangunan infrastruktur yang diprogramkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ciamis lebih bermanfaat, khususnya untuk pengunjung dan umumnya warga yang berjualan.
“Beberapa tahun kebelakang, saya berjualan di tempat ini. Kalau dibilang cemburu sosial kepada pedagang di wilayah pantai barat, memang benar, karena semua pengunjung datangnya ke pantai barat. Terus terang, warga yang berjualan di Pantai Timur penghasilannya minim, karena kurangnya pengunjung yang datang,” kata Adnan. (Syam/Koran-HR)