Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Akibat terjadi pendangkalan di mulut sungai Cikidang, ditambah terjadi penyusutan air akibat kemarau, sebanyak 250 perahu nelayan di Dermaga Cikidang Pangandaran saat ini kesulitan melaut. Biasanya, sekitar pukul 5 sampai pukul 7 pagi, perahu nelayan sudah bisa masuk laut. Tapi saat ini mereka harus menunggu air pasang dari laut dan mendorong perahunya beramai-ramai agar bisa berlayar ke perairan laut.
Akibatnya, saat in nelayan mengaku merugi karena hasil tangkapanya menurun hampir 50% dari sebelum terjadi pendakalan. Nelayan yang menggunakan Sungai Cikidang sebagai akses menuju laut, yakni nelayan dari Desa Babakan, Purbahayu, Wonoharjo, dan Pananjung.
Dari pantauan HR di lokasi, akhir pekan lalu, sekitar 100 perahu bersandar di Sungai Cikidang menunggu air laut pasang. Ketika air laut masuk sungai, baru perahu bisa keluar dari sungai. Sementara perahu nelayan lainnya, lebih memilih bersandar di pantai timur Pangandaran, karena akibat pendangkalan di Cikidang, membuat mereka tidak tertampung melalui akses sungai.
Lasikun Sudarsono (58) Nelayan setempat, mengatakan, terjadi pendangkalan di Sungai Cikidang sudah terjadi hampir 5 tahun lebih. Sebelum terjadi pendangkalan, meski di saat kemarau, sungai itu masih bisa dilalui perahu untuk akses menuju laut.
“Sungai Cikidang ini merupakan jalur alternatif lalu lintas perahu nelayan di empat desa menuju laut. Kalau di mulut sungai sudah mengalami pendangkalan, nelayan di sini tidak bisa melaut. Sementara kehidupan penghasilan kami hanya bergantung pada mencari ikan,” ujar Lasikun, kepada HR, akhir pekan lalu.
Menurut Lasikun, sebelumnya mulut sungai yang mengalami dangkal sudah pernah digali oleh masyarakat dengan cara gotong royong dan minta bantuan alat berat kepada pemborong yang mengerjakan proyek Break Water. Namun, 1-2 hari kemudian malah kembali terjadi pendangkalan.
“Terus terang, kami sudah putus asa mencari solusi menganggulangi pendakalan Sungai Cikidang. Makanya, kita berharap kepada pemerintah untuk segera menyelesaikan permasalahan ini,” ujar Lasikun.
Hal senada pun dikatakan Ketua Komda (Komisaris Daerah) 2 KUD Mina Sari Pangandaran, Ratimin (55). Dia berharap pemerintah secepatnya melakukan normalisasi dan pengerukan di Sungai Cikidang yang pendangkalannya sudah cukup parah.“Akibat masalah pendangkalan ini, sekitar 50% hasil tangkapan nelayan menurun dalam setiap harinya,” ujarnya.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Pangandaran, H. Ino Darsono, mengatakan, jika musim kemarau tiba, di Sungai Cikidang selalu terjadi pendangkalan. Dan hal itu selalu menjadi masalah bagi nelayan setempat.
“Tahun 2012 lalu, sebenarnya sudah mengajukan permohonan bantuan ke BBWS Citanduy untuk dilakukan pengerukan dan normalisasi. Kita sangat berharap tahun depan bisa direalisasikan. Karena menurut informasi dari BBWS bahwa program pengerukan di Sungai Cikidang sudah ada dalam daftar prioritas usulan,” kata H. Ino. (Mad/R2/HR-Online)