Foto Ilustrasi
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Di musim kemarau seperti saat ini, masyarakat Desa Neglasari dan Kelurahan Situbatu, Kec/Kota Banjar, mulai mengalami kesulitan air bersih. Air yang ada dalam sumur resapan milik warga kini mulai menyusut, bahkan sebagian telah mengering.
Adanya saluran PDAM Tirta Anom yang sudah masuk ke wilayah Banjar Barat, menjadi sebuah harapan bagi masyarakat Neglasari maupun Situbatu. Sebab, wilayah mereka tidak akan lagi kesulitan air bersih ketika musim kemarau datang.
Namun, distribusi air bersih dari PDAM yang semula sudah siap dialirkan pada bulan April 2013, pada kenyataannya hingga sekarang belum juga terealisasikan.
Hal itu diungkapkan Kepala Dusun Cipariuk, Kusnadi, kepada HR, Selasa (10/9). Dia mengatakan, sudah saatnya di musim kemarau seperti ini air PDAM bisa dimanfaatkan, karena warga di Dusun Cipariuk, terutama di RT.05, RW.03, mulai kekurangan air bersih.
“Dulu waktu pemasangan meteran, ada informasi bahwa bulan April air sudah bisa ngalir atau dipakai oleh masyarakat. Saya kira betul bulan April sudah jalan, tapi nyatanya sampai sekarang belum bisa,” tuturnya.
Padahal, lanjut Kusnadi, di saat-saat seperti ini air sangat dibutuhkan oleh warga. Sebab, dengan masuknya saluran PDAM ke wilayah Banjar Barat, maka warga tidak akan kesulitan lagi air bersih, sekalipun pada musim kemarau.
Harapan serupa diungkapkan Mardi, salah seorang warga Lingkungan Bojong, RT.1, RW.1, Kelurahan Situbatu. Menurut dia, pemasangan bak penampungan milik PDAM sepanjang 15 meter, lebar 11 meter dan tinggi 4 meter, pengerjaannya sudah mencapai 80%.
“Bak penampungan itu berada di Kelurahan Situbatu. Pemasangan meteran air juga sudah selesai dan siap dialirkan ke rumah-rumah warga. Tapi sampai bulan Agustus air tersebut belum dapat digunakan. Mudah-mudahan kemaraunya tidak terlalu lama. Kalau terlalu lama sumur banyak yang kering, sementara air PDAM belum bisa dioperasikan,” kata Mardi. (AM/Koran-HR)